Kamis, 19 Januari 2012

Defisiensi Vitamin D pada Pasien DM Meningkatkan Risiko Terjadinya Neuropati Perifer


Dari studi terbaru menunjukkan bahwa vitamin D berkontribusi terhadap kejadian neuropati perifer pada pasien DM tipe-2. Hal ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Shehab D, dan kolega dan telah dipublikasikan secara online dalam jurnal Diabetic Medicine bulan November 2011 ini. Studi Sebelumnya, vitamin D diperkirakan mempunyai korelasi terhadap kejadian DM dan terjadinya komplikasi. Sedangkan dalam studi yang dilakukan oleh Dr.Shehab D, dkk ini dilakukan untuk menilai korelasi antara kadar vitamin D dengan kejadian komplikasi DM tipe-2 yaitu neuropati perifer.

Dalam studi ini parameter yang dilakukan pengukuran meliputi: profil lemak serta kadar HbA(1c) dalam jaringan hati dan ginjal, sedangkan status vitamin D yang diukur adalah kadar 25-dihydroxyvitamin D. Ada tidaknya penyakit jantung koroner, mikroalbuminuria, serta rasio kreatinin juga dilakukan pengukuran. Semua penderita dilakukan pemeriksaan klinis menggunakan skor gejala neuropati, neuropathy disability score dan nerve conduction study.

Dari studi ini menunjukkan bahwa  sebanyak 87 pasien dengan neuropati perifer dan pasien ini secara bermakna mempunyai kurun waktu sakit yang lebih lama serta dengan kadar HbA(1C) yang tinggi. Usia, jenis kelamin, kejadian retinopati dan jantung koroner menunjukkan hasil yang tidak berbeda bermakna dengan kelompok yang tidak terjadi neuropati. Kadar rata-rata vitamin D secara bermakna lebih rendah pada pasien dengan neuropati dengan mean (SD)[36.9 (39.9) nmol/L] dibandingkan dengan tanpa neuropati yaitu [58.32 (58.9) nmol/L]. Kadar vitamin D menunjukkan adalanya korelasi dengan kolesterol total, kolesterol LDL, dan mikroalbuminuria, rasio kreatinin. Dari analisis regresi logistik biner menunjukkan bahwa neuropati perifer diabetikum secara bermakna berhubungan dengan defisiensi vitamin D dengan OR (odds ratio = 3.47; 95% CI = 1.04-11.56, P = 0.043) setelah dimasukkannya faktor-faktor yang berkontribusi seperti lama penyakit, kadar HbA(1c) dan kolesterol LDL.

Kesimpulan dari studi tersebut menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D merupakan faktor risiko independen terhadap kejadian neuropati perifer, dan diperlukan studi lebih lanjut untuk konfirmasi apakah suplementasi vitamin D dapat mencegah ataupun memperlambat onset hal tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar