This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 09 November 2009

Benjolan Kecil Pada Kelopak Mata Bawah

Waktu kemarin jaga di klinik (Minggu, 8 Nopember 2009), ada pasien anak kecil usia 4 tahun. Keluhannya terdapat benjolan pada kelopak mata kiri sebelah bawah, benjolan berwarna merah, tidak sakit. Gambarnya kira-kira seperti dibawah ini:
 chalazion
Apa coba?

Jawabannya: Chalazion.
Chalazion adalah inflamasi granulomatosa dari glandula meibom. Ciri-cirinya Kemerahan dan pembengkakan pada konjungtiva atas atau bawah dengan konsistensi keras, tidak nyeri tekan. Chalazion ini jika membesar dapat menekan kornea sehingga bisa mengganggu penglihatan. Terapinya dengan cara insisi dan kuretase, bisa juga dengan injeksi kortikosteroid.

Minggu, 08 November 2009

Pendekatan terkini hepatitis b&c dalam praktek sehari hari

Jakarta > 3-4 Desember 2009> Pendekatan terkini hepatitis b&c dalam praktek sehari hari> 300 rb
Hotel Sahid Jaya Jln sudirman Jkt
Cp Tuti suratinah,yeti nuhayati Klinik Hati Prof DR H. Ali Sulaiman Jl cilamaya no 46 Jakpus 0213509571,3509566
andri_sani@yahoo.com

Seminar dan workshop The 2nd CPD Weekend dengan tema "Global Diseases Update"

Pelayanan Medis Nasional (PMdN) bekerja sama dengan IDI Lampung akan mengadakan seminar dan workshop The 2nd CPD Weekend dengan tema "Global Diseases Update"
(DOKTER dan DOKTER GIGI)
tanggal : 13-15 November 2009
Tempat : Hotel Sheraton, Lampung
SKP : 10-12 SKP
Workshop: EKG, Pain management, syok, sesak napas
Worksho...p dokter gigi: surface protection pada kasus caries, anestesia lokal: periodontal ligament.
Pembicara antara lain:
Dr.dr.Marthin Rumende Sp.PD KP, dr. John Butar Butar SpOT, DR. Drg Irene Adyatmaka, DR. Drg. Ronny Corputy, SpBM
Workshop/materi :Rp 200.000,-
Seminar : Rp 500.000,-
Biaya workshop & Seminar Dokter Gigi : Rp 500.000,-
CP:
Jakarta
Erna 081362254804
Sisca 081310157761 (lewat sms)
Miranda 081808593580
Bandar Lampung
Nila 081558746652
Dame 081540878375
Sri Kenyo 085279032028
Evi Bukit 081541446633

Comprehensive Management of GERD in Daily Primary Practice

Continuing Medical Education (CME) Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti mengadakan Seminar "Comprehensive Management of GERD in Daily Primary Practice"
Info detail mengenai seminar hubungi : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jl Kyai Tapa (Kampus B) Grogol Jakarta Barat - Bagian Anatomi (Hari Senin - Jumat d...an Jam 08.00 - 14.00 wib) di nomor telp : 021-5672731 / 5655786 ext. 2101 ; Fax 021-5660706 dan Email : cmefkusakti@gmail.comSabtu 12 Desember 2009, Grand Melia Hotel, Akreditasi IDI

Selasa, 04 Agustus 2009

Makasar< 7-9 agustus 2009< simposium dan workshop " skin surgery sbg tuntutan kompetensi dokter spesialis

Simposium(4SKP) &workshop(8SKP)"skin surgery sbg tuntutan kompetensi dokter spesialis kulit dan kelamin" 7-9 agustus 09 di hotel mercure-makassar. Materi: skin surgery instrument,dog ear repair,cryosurgery,skin graft,skin flap, botox,chemical peel in the 21st century,transconjungtival blepharoplasty,fat transfer,acne surgery in medical practice, aptos. info hub: dr.lisa, 081355115767-08567249427.

Bekasi>15 Agustus 2009>Seminar dan workshop Tatalaksana Kejang pada Anak dan Dewasa

Bekasi>15 Agustus 2009>Seminar dan workshop
Tatalaksana Kejang pada Anak dan Dewasa
Sabtu, 15 Agustus 2009 di Hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang.
Biaya Pendaftaran DU 400.000, DS : 600.000
Info lengkap Hun IDI Kabupaten Bekasi (021) 7021 6457
Pendaftaran 0815 145 888 12 (wiwik)

JAKARTA 6-8 NOVEMBER 2009 > GRAND DENTISTRY INDONESIA III > Rp400rb > 8 SKP

PDGI PengWil DKI Jakarta menyelenggarakan Seminar Grand Dentistry Indonesia III (GDI III 09)
TEMA:
"Optimisme Profesi Kedokteran Gigi Indonesia Mengatasi Problema Kesehatan Gigi dan Mulut"
WAKTU:
Hari/Tanggal: Jumat-Minggu 6-8 November 2009
Pukul : 08.00 - 16.00
TEMPAT:
Gedung Jala Puspita
Jl. Gatot Soebroto (sebelah LADOKGI) Jakarta
Sound System akan diperhatikan guna kelancaran jalannya seminar.
BENTUK KEGIATAN
- Ceramah Ilmiah dan Diskusi oleh pakar-pakar Ilmu Kedokteran Gigi
dalam bidang: Orthodonsia, Periodonsia, Prostodonsia, Pedodonsia,
Oral Medicine, Public Health, Konservasi, Implantologi, Dental Radiology,
Bedah Mulut.
- Tabel clinic
- Panggung Hiburan dan Pentas Seni
- Pameran
Pameran diikuti oleh Perusahaan Farmasi alat-alt, bahan dan buku-
buku Kedokteran serta Perusahaan lain di luar Kedokteran, seperti
asuransi, kendaraan bermotor, perumahan, bank dll.
PESERTA
Jumlah Peserta seminar diperkirakan dapat mencapai 1000 orang dari seluruh wilayah DKI Jakarta, yang diikuti oleh Dokter Gigi, mahasiswa, Perawat Gigi dan masyarakat umum yang tertarik dengan informasi di bidang kedokteran gigi.
FASILITAS PESERTA
Tiap peserta akan mendapatkan fasilitas berupa seminar kit, rehat kopi, makan siang, sertifikat berakreditasi PDGI sebesar 8 SKP.
BIAYA PARTISIPASI
Rp.400.000,- s/d tgl 31 Oktober 2009
Rp.600.000,- per 1 November 2009
Biaya pendaftaran dapat disetorkan/transfer ke:
Rekening BCA Majestik
no rek 2281442271
a.n. drg. Mirna Febriani (HP 081317738036)
bukti transfer harap difax ke no 021-85918039 (diperjelas namanya dengan spidol)
TEMPAT PENDAFTARAN
drg. Azrial Azwar SpBM
Bag. GIMUL RS Pusat Pertamina
Jl. Kyai Maja no.43 Jakarta Selatan.
Telp. (021) 7219871/576
HP. 0811161658
drg. Rianto Sastrawidjaja
PDGI cabang Jakarta Barat
HP 08129190077
drg. Liane Andjani T
FKG Trisakti Jl. Kyai Tapa Jakarta Barat
HP 0812 9462245
drg Hananto Seno Sp.BM
Bag Gigi dan Mulut RSPAD gatot Soebroto
Jl. Abd Rahman Saleh 24 Jakarta Pusat
Telp.021-3500526
HP. 0816 794599
PDGI Jakarta Selatan
drg. Ita Diah Permata 08128293039
Bapak Dekon 021-92931365
drg. Mirna Febriani 081317738036
drg. Martha Sitompul 081384113292
FKG UPD Moestopo (B) Jl. Bintaro Permai Raya No.3 Jakarta Selatan
drg. Fredy
PDGI cab Jakarta Utara
HP 08551119605
drg. Dani Kurniawan Sp.BM
RSI Yarsi jakarta Pusat
HP. 085220018282
0811950979
Info mengenai Susunan acara dan Pembicara, ada pada brosur.
Jika Sejawat ingin dikirimkan e-mail scan Brosurnya, silakan e-mail ke: dian_saidir@yahoo.co.uk
terimakasih, semoga bermanfaat bagi semua

BANDAR LAMPUNG> 3-8 AGUSTUS 2009> GENERAL EMERENCY LIFE SUPPORT (GELS)

PELATIHAN GELS (GENERAL EMERGENCY LIFE SUPPORT) KERJASAMA DENGAN RSU DR SARDJITO YOGYAKARTA
TEMPAT: RUMAH SAKIT BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG
WAKTU: 3 AGUSTUS - 8 AGUSTUS 2009
PESERTA: DOKTER DAN MAHASISWA YANG SEDANG AMBIL PROFESI DOKTER
BIAYA: Rp 4.000.000,- (TERMASUK MAKAN, SNACK DAN SERTIFIKAT)
CONTACT PERSON:
- dr. Arif 08127901876 / 0721 7402805
- dr. Zulfikri 08161447271 / 0721 7464756
Keterangan:
GELS ini pelatihan yang sudah mencakup ATLS dan ACLS

Jakarta> 8 Agustus 2009> Kursus Dasar Kedokteran Laser IKLASI (Ikatan Kedokteran Laser Indonesia)

Ruang Rapat Utama, Gedung Lama Lt. 2, RS PELNI Petamburan
Jln. AIP II KS Tubun No. 92-94, Jakarta
pk. 08.00 - selesai
Physics & Laser Application in Dermatology (dr. Abraham Arimuko, SpKK)
Laser-tissue Interaction (dr. L.S.Handikin, SpTHT)
Photodynamic Therapy: Immunological Aspects of PDT (Prof. dr. Santoso Cornain, DSc)
Laser Safety, How to use laser, Laser Application in Surgery (dr. Peter Hasan)
Laser Application in Physical Medicine & Rehabilitation (dr. Nyoman Murdana, SpRM)
Live Demo & Hands-on Experience
Biaya Kursus:
Dokter spesialis Rp. 2.500.000,-
Dokter umum Rp.1.500.000,-
Mahasiswa/Sarjana Kedokteran Rp. 1.000.000,-
Paramedik Rp. 500.000,-
Pembayaran:
Bank Mandiri KCP Jkt RS Pelni no rekening 116-000-435-334-9 a.n. Liek Sari Handikin
Kirimkan bukti transfer via fax ke 021-5306793
Batas waktu pendaftaran :7 Agustus 2009 (jumlah peserta maksimal 50 orang)
CP: Riza 0817-0136600

Yogyakarta>8 Agustus 2009<Perkembangan terkini Prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi

Tema : “Perkembangan Terkini Prosedur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi: Menuju Safe Care”
SKP: 6 SKP
Ticket : Rp 75.000,00
Tempat: Jogja International Hospital Yogyakarta
Waktu:Tanggal 8 Agustus 2008 pukul 08.00
Contact person:
dr. Ukhti Jamil R 0817265147
Darmadi 081227922668/(0274) 898444 pesawat 2096.
Rekening:
Bank Muamalat no. 921 466 3699 atas nama Siti Nadhiroh

Manado<6 Agustus 2009< Pathophysiology & Management Stroke Hemorrhagic> 6skp

Manado / 6 Agustus 2009 / Pathophysiology & Management Stroke Hemorrhagic / 6SKP
Sintesa Peninsula Hotel, Manado, jam 08.00 - 14.00 wita.
8 topik & pembicara
Biaya reg:
Dr.Umum 250rb
Dr.Sp 500rb
Sekretariat:
SMF Bedah Saraf FK Unsrat.
CP:
Dr.Gidion : 0431-3324339; 08124477409
Dr.Budi : 0431-3422652

LOMBOK < 8 AGUSTUS 2009< ASPEK ETIKA DAN MEDIKOLEGALDALAM PROFESI DOKTER<SKP 3<BIAYA 150 RB

HOTEL LOMBOK RAYA ,8 AGUSTUS 2009
PEMBICARA: PROF DR dr AGUS PURWADIANTO ( KETUAMKEK IDI PUSAT) DAN PROF DR dr MULYANTO(DEKAN FK UNRAM)
HUB IDI CAABANG MATARAM,LINDA 0818365910

Senin, 20 Juli 2009

Tips and Trik Penatalaksanaan Gawat Darurat Medis

SEMINAR DAN SIMPOSIUM
"TIPS DAN TRIK GAWAT DARURAT MEDIS'
Waktu : Sabtu, 27 Juni 2009 jam 08.00 - 17.00
Tempat : Rumah Sakit AL Marinir Cilandak
Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta Selatan (021) 7805415, 7805296
email: layanan@rsmarinir.com website: www.rsmarinir.com
Jadwal :
Sesi I (Stroke, Heat Stroke, Dekompresi Hiperbarik)
Sesi II (Trauma Mata, Epistaksis)
Sesi III (Sindrom Koroner Akut, ABC)
Post Test
Door Prize
Workshop (Venaseksi, Cricithyroidektomi, Needle Thoracosynthesis, Terapi Serangan Asma, Terapi cairan)
Akreditasi IDI 6 SKP
Pendaftaran: Ibu Rahayu Susilowati (021) 7805296 ext 122
Biaya : Rp 350.000
Transfer BCA Cab. Kemang no rek 622.0300275 atau tunai ke sekretariat atau onsite.
wassalam
dr. Hasto H, CH

Management of Synd. Metabolic and Cardiovascular Disease

Waktu dan tempat :
- Grand Sahid Jaya
- 1 Agustus 2009
Bea :
< 26 Juli : 100 rb
> 26 Juli : 150 rb
Informasi :
Sahid Sahirman Memorial Hospital
Jl. Jend. Sudirman No. 86 Jakarta 10220
T : (021) 578 53 911
F : (021) 578 53 922
www.ssmh.co.id
Kl gk salah, Grand Sahid jaya tu hotelny/apartemen. Letaknya bersebelahan dengan RS Sahid. Untuk info lebih lanjut, hub langsung RS Sahidnya aja. Semoga membantu...

Temu Ilmiah IDI Sidoarjo

TEMU ILMIAH IDI SIDOARJO 2009
IDI Sidoarjo mengadakan Temu Ilmiah dengan tema Clinical Application in Daily Practice
Waktu : 25 – 26 Juli 2009
Tempat : Convention Hall Sun City, Jl. Pahlawan, Sidoarjo
Topik :
Hari 1 Sabtu, 25 Juli 2009
• Masalah Kesehatan di Kab. Sidoarjo
• HIV dan AIDS
• Rationale Therapy of Hypertension: Focus on Amlodipine
• High Tech Fixed Dose Combination For Management of DM Type II
• New Class Antihypertension drug: Direct Renin Inhibitor
• Single Pill Combination: Optimizing BP Goal for Better Outcome
• Global Risk Assessment in Dyslipidemia Management
• Comprehensive Dyslipidemia Management Focus on Rasuvastatin
• Ultra Low Dose Contraception w/ 24/4 Regiment
• Tata Laksana PUD dan Penundaan Haid Calon Jemaah Haji
Hari 2 Minggu, 26 Juli 2009
• Diagnosis & Tata Laksana Asma pada Anak
• Diagnosis & tata Laksana Asma pada Dewasa
• Diagnosis & Tata Laksana COPD
• Asthma Cardiale: Diagnosis & management
• UPLIFT Study
• Demo & Pemakaian Alat Nebulizer
Biaya :
Sampai Tgl 22 Juli 2009: Rp 250.000,-
Onsite : Rp 350.000,-
Akreditasi IDI: 9 SKP
Pendaftaran:
Kethy
Sekretariat IDI Sidoarjo
Jl. Untung Suropati 4, Sidoarjo
Telp/Fax: (031) 8055221
Pembayaran:
Tunai Sekretariat IDI
Transfer:
BCA Cab. Sidoarjo
No. Rek 018321718
an. Dr. Fita Shofiyah
Bukti Transfer harus difax ke (031) 8055221 atau diserahkan ke Sekretariat IDI untuk ditukarkan dengan Kuitansi Asli.

Simposium 'Intervetional Radiology Update' dan Workshop 'Interventional Radiology Percutaneus Biopsy Guiding CT-Scan

Simposium 'Intervetional Radiology Update' dan Workshop 'Interventional Radiology Percutaneus Biopsy Guiding CT-Scan'
Hotel Sintesa Peninsula Manado, 25-26 Juli 2009.
15 topik pembicaraan,
23 pembicara /moderator /instruktur (dr Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Manado, & Gorontalo.
Akreditasi IDI Sulut: 6 (simposium), 8 (workshop).
Biaya reg:
300rb : dr. Spesialis,
250rb : dr. Umum / PPDS.
Tempat pendaftaran:
Bag/SMF Radiology FK Unsrat/
BLU RSUP Prof.dr.RD.Kandou.
Jl.RW.Monginsidi II Manado 95115.
Tlp:0431-3360645. Fax:0431-863248
Contact person:
Dr. Yosis : 0431-3327299
Pingkan : 085298035682.
NB: Batas akhir pendaftaran : 20 Juli 2009.

Simposium & Pameran Ilmiah Nasional Kedokteran Anti Penuaan dan Kedokteran Regeneratif 2009

Simposium & Pameran Ilmiah Nasional Kedokteran Anti Penuaan dan Kedokteran Regeneratif 2009
Kembali PERKAPI (Perhimpunan Kedokteran Anti Penuaan Indonesia) mengadakan acara tahunannya. Tema yang diangkat pada acara tahun ini adalah upaya-upaya medis apa saja yang dapat mengatasi proses penuaan atau mencegah proses penuaan dini, seperti:
# Upaya dengan terapi sulih hormon
# Upaya penanggulangan obesitas
# Upaya dengan terapi sel punca
Bagi yang tertarik, bisa mengakses blog PERKAPI di http://perkapi.blogspot.com

Sinas & Workshop IDAI Kepri

Sinas & Workshop IDAI Kepri – 2009
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cab. Kepri bekerja sama dengan UKK Perinatologi, UKK Infeksi Tropik dan UKK Tumbuh Kembang mengadakan Simposium Nasional dan Workshop dengan tema Tata Laksana Mutakhir pada Bayi dan Anak untuk Mengantarkan Generasi Emas.
Waktu : 31 Juli – 1 Agustus 2009
Tempat : Planet Holiday Hotel, Batam
Biaya :
Kategori Sampai 30 Juli 2009 Onsite
Dokter Spesialis Rp 1.000.000,- Rp 1.250.000,-
Dokter Umum Rp 700.000,- Rp 950.000,-
Paramedis Rp 400.000,- Rp 850.000,-
Workshop Rp 500.000,-/ Sesi
Catatan: Peserta Workshop harus tercatat sebagai peserta Seminar
Workshop Hari I: Membahas Infeksi HIV secara komprehensif
Workshop Hari 2: TORCH dan Tumbuh Kembang
Topik SImposium:
• Patogenesis dan Manifestasi Klinis Malaria
• Tata Laksana Malaria
• Penggunaan Antibiotik secara Bijakasana pada Pediatrik
• Deteksi DIni pada Gangguan Pertumbuhan
• Deteksi Dini oada Gangguan Perkembangan
• Stimulasi Tumbuh Kembang menuju Generasi Emas
• Infeksi pada Neonatus berdasarkan Gambaran Klinis dan Laboratoris
• Pencegahan Infeksi pada Neonatus
• Pemberian Imunisasi pada Keadaan Khusus
• Pendekatan Diagnosis Demam dengan Ruam
• Tata Laksana Infeksi Virus Dengue
• HFMD
Pendaftaran:
KLINIK SPESIALIS GRIYA MEDIKA
Jl. Laksamana Bintan Komp. Mega Indah Blok A-4 No. 3-4
Sei Panas – Batam
Telp: (0778) 473266 – 7078910
Fax: (0778) 473265
CP: dr. Irma Alinawati 08159933773
E-mail: kepri.idai@gmail.com
Pembayaran:
Bank Mandiri Cab. Batam Center
Dewi Syahrika, SE
No. Rek. 109.000.9900580

Urology Fiesta 2009

Fiesta 2009
Hotel Majapahit, 01-02 Agustus 2009
Acara 26th Fiesta Urologi Surabaya rencana akan diselenggarakan pada :
Hari : Sabtu – Minggu
Tanggal : 1 – 2 Agustus 2009
Tempat : Hotel Majapahit Surabaya
Jl. Tunjungan No. 65 Surabaya 60275
Registrasi : Dokter Umum/GP/Residen Rp. 150.000.-
Spesialis Urologi Rp. 500.000.-
http://surabaya.urologi.or.id/index.php?option=com_content&task=view

Workshop Interventinal Neurology

Simposium 'Intervetional Neurology" 2 days workshop
Hotel JW Marriot Medan , 22-23 Juli 2009.
lebih dari 20 topik pembicaraan, pembicara /moderator /instruktur (dr India, Jakarta, Surabaya.
including video procedure,case presentation
Biaya reg: Rp 1.600.000
Tempat pendaftaran:
Bag/SMF Neurology FK USU
Contact person:
Dr. Aldy Rambe 08126022270
Dr. Fritz 081288461945
NB: Batas akhir pendaftaran : Onsite
Language : Indonesia & Englis

Update in Dry Eyes Syndrome

Peserta : dokter umum
Hari / Tanggal : Sabtu / 25 Juli 2009
Waktu : 08.00-14.00
Tempat : Novotel Hotel Surabaya
Akreditasi IDI
Biaya Registrasi : Rp. 250.000
Pembicara :
1. dr.Endah Sulistyati,Sp.M
(Anatomi dan Fisiologi Air Mata)
2. dr.Ratna Muslimah,Sp.M
(Definisi Dry Eyes Syndrome dan Etiologinya)
3. dr.Rozalina Loebis,Sp.M
(Diagnosis Dry Eyes Syndrome)
4. Prof dr Rowena Ghazali Hoesin,Sp.M(K),MARS
(Penatalaksanaan Dry Eyes Syndrome)
Info Pendaftaran dapat menghubungi
1. Sdri. Desi (081 331 307 778)
2. Sdri Tyas (031 716 469 60)
3. Sekretariat
Contact Person : Desi / Tyas
Surabaya Eye Clinic (Klinik Mata Surabaya)
Jalan Jemursari 108 Surabaya
Telp ; 031- 8433050 / 031 8495502
Fax : 031-8412473

Pelatihan HIPERKES

Dengan Hormat bersama ini kami sampaikan acara pelatihan hiperkes yang akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran UNJANI
Tanggal Pelaksanaan : 27 Juli 2009 - 5 Agustus 2009
Tempat Seminar : Gedung E Lt. 2 FK. UNJANI
Batas waktu pendaftaran : 25 Juli 2009
contact Person : Rina (08562076620)
Tina (08122040413)
Anas (08122321219)
Ajat (081321561295)
Besar harapan kami, mohon kiranya admin Group FB "Seminar Medis untuk dokter" untuk bisa mem-Publish ke semua anggota Group yang anda kelola.
sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terimakasih.
Salam Pendidikan.
Andri Nugroho
(FK. UNJANI)

Basic Clinical Hypnotherapy

BASIC CLINICAL HYPNOTHERAPY
The Most Wanted Hypnotherapy Workshop (Certification Training)
***
Bagi anda, siapa saja, professional, eksekutif, trainer, dosen, guru, psikolog, dokter, perawat, terapis, konsultan, HRD, businessman dan siapa saja yang ingin mengaplikasikan teknologi pemberdayaan dan optimalisasi fungsi otak serta pikiran bawah sadar untuk pengembangan diri, pencapaian prestasi, pengelolaan bisnis, kesehatan fisik dan mental, pendidikan, dan peningkatan kualitas hidup di berbagai bidang lainnya.....
***
Pelatihan ini adalah dasar untuk melanjutkan di tingkat Advance Clinical Hypnotherapy, dimana akan dipelajari penanganan-penanganan kasus-kasus dengan pendekatan klinis seperti :
* Medical case :
High Blood Pressure, Cancer, Stroke, Diabetes, Bedwetting, Asthma, Insomnia, Anorexia Nervosa, Sexual disfunction, Angina Pectoris, Cronic/Acute Migraines..etc
* Releasing Negative Emotion
* Elicit Limiting Believe and Limiting Decission
* Heal Trauma and Phobia
* Anxiety, Depression, Post Traumatic stress Disorder
* Kecanduan (drugs addictive , drugs abuse)
* Penurunan Berat Badan/ Weight Reduction (hypnoslimming)
***
Tahukah anda bahwa ilmu hypnosis, yang sudah banyak di pakai di Amerika Serikat dan sudah disetujui oleh ikatan Dokter di Amerika Serikat, serta menghasilkan ratusan jurnal penelitian Ilmiah, tidak hanya dapat diaplikasikan di bidang kesehatan, penyembuhan, theraphy atau militer saja?
Hypnosis dapat diaplikasikan di tempat kerja, di keluarga,, pendidikan, entertainment dan sebagainya. Hypnosis apabila digunakan dengan baik dan efektif akan berguna di banyak tempat, misalkan di keluarga dengan Hypnoparenting, mendidik anak dengan teknik persuasive sehingga dapat menanamkan nilai – nilai positif dengan teknik yang sangat halus, Penjualan dengan teknik hypnoselling, motivasi, kepemimpinan dengan Covert hypnosis, self development, bahkan spiritual development………..
Sejak tahun 1955 BMA (British Medical Association), 1958 AMA (American Medical Association) dan 1960 APA (American Psychological Association) secara resmi mengesahkan hipnotis sebagai suatu alat terapeutik yang sah. Hipnotis sekarang diajarkan dalam banyak sekolah medis utama di Amerika. Dan saat ini profesi sebagai seorang Hypnotherapist, tidak saja disematkan kepada seorang dokter, tetapi juga bagi siapapun yang tertarik dan mendalami pengetahuan ini sebagai profesi. Untuk menjadi seorang Hypnotherapist, diperlukan pendidikan yang benar, beretika dan memegang teguh prinsip dasar therapist, yaitu Kerahasiaan, Integritas dan Teknik yang tepat.
Hanya untuk anda kami pula mempersembahkan basic clinical hypnotherapy yang digabung dengan berbagai aplikasi terapan terapi, memberikan sentuhan yang lebih mengagumkan dalam teknik therapy dengan sentuhan medis dan psikologi.
***
peserta akan mempelajari berbagai pengetahuan Hypnotherapy yang berbasiskan metode Client-Centered Therapy
Materi Training:
* Sejarah Hypnosis
* Mekanisme Pikiran & Tindakan Manusia
* Conscious Mind, Sub-Conscious Mind, Critical Area
* Formal Hypnosis & Informal Hypnosis
* State of Consciousness (Normal State, Hypnosis State, Sleep State)
* Hypnotisability
* Suggestibility & Suggestibility Test
* Prinsip Dasar Sugesti
* Aplikasi Hypnosis
* Trance Hypnosis
* Pre-Induction
* Induction
* Deepening
* Depth Level Test
* Suggestion Therapy
* Termination
* Post Hypnotic Suggestion
* Re-Hypnotization
* Ideo Motor Response
* Stage Hypnotism & Routine
* Self Hypnosis Technique
***
Double Certified :
Certified Hypnotist (from Indonesian Board Hypnotherapy)
Certified Clinical Hypnotherapist Basic (From Insight Institute)
***
Investasi:
Rp. 1.800.000.-
Pembayaran melalui rekening BCA atas nama Endang Fouriana: 573 021 95 49
***
Special offer :
*CD collection e-book Hypnotherapy worth IDR 1.000.000
*Lunch & coffee break
*Modul
***
Waktu :
1 - 2 Agustus 2009
Pukul 10.00 sd. 16.00
Tempat :
Hotel Oasis Amir
Jl. Senen Raya Kav. 135 - 137
Jakarta Pusat 10410
***
Fassilitator :
1. dr.Gunawan, CHt, CI
Certified Master Practitioner of Neuro Linguistic Programming
Certified Practitioner of Time Line Therapy™ (TLT Asociation — USA )
Certified Instructor Hypnotherapy (Indonesian Board Hypnoptherapy—IBH)
Certified Clinical Hypnotherapy (American Board Hypnoptherapy—ABH)
Certified Hypnotherapy (National Guild of Hypnotists—NGH)
Member of International Medical and Dental Hypnotherapy Association (IMDA)
Member of American Psychotherapy and Medical Hypnosis Association ( APMHA )
2. Fouriana Listyawati, M.Psi, Psikolog, CHt, CI
Clinical Psychologist , Group Couple and Family Therapist, Clinical Hypnotherapist, Practitioner Transpersonal Psychotherapy & Emotional Freedom Technique, Counsellor and Lecturer at Yarsi University
***
Event Organizer :
Insight Institute ( Rumah Transformasi Indonesia )
***
Informasi dan kontak person :
Fouriana Listyawati, M.Psi, Psikolog :
0815 13200 855 / 021-323 55 255
dr. Angga Prasetya,CH :
0818 885 435
email : Insight.institute@yahoo.com

'BREASTFEEDING UPDATE : AMANKAH SUSU FORMULA BAGI BAYI?'

Dengan hormat bersama ini kami sampaikan acara seminar sehari menyambut "Breastfeeding Week 2009" yang jatuh pada bulan agustus dengan tema
"Breastfeeding Update : Amankah Susu Formula bagi bayi?"
yang akan diadakan di
Jakarta, 15 Agustus 2009
Auditorium RS. Pondok Indah
Jam 08.00 - 16.00
Batas waktu pendaftaran : 14 Agustus 2009
Pembayaran sebelum tanggal 1 Agustus 2009
- Dokter Spesialis : Rp. 250.000,-
- Dokter Umum : Rp. 200.000,-
- Bidan dan Paramedis lainnya : Rp. 175.000,-
- Mahasiswa dan umum : Rp. 125.000,-
Pembayaran setelah tangal 1 Agustus 2009
- Dokter Spesialis : Rp. 300.000,-
- Dokter Umum : Rp. 250.000,-
- Bidan dan Paramedis lainnya : Rp. 200.000,-
- Mahasiswa dan umum : Rp. 150.000,-
Tempat Pendaftaran dan no. telp./fax
Kantor Perinasia Jaya
Jl. Tebet Utara I A No. 22 jakarta selatan 12820
Telp./fax. : 021-8281243 (u.p. bu eka)
sms : (dr. ihsan) 081585082567/ (bu putri) 021-96600073
email : perinasi@centrin.net.id ; jakartabreastfeedingcenter@rocketmail.com
facebook : www.facebook.com/jakarta.breastfeeding.center

Simposium"Prevention&Treatment of Pediatric Disease"&Workshop"Pediatric

Simposium Nasional "Prevention and Treatment of Pediatric Disease"
Sabtu, 1 Agustus 2009
& Workshop "Pediatric Nutrition Care"
Minggu, 2 Agustus 2009
Oleh: Bagian IKA RSUD dr Moewardi Surakarta & Panitia Temilnas 2009
Mengadakan :
Simposium:
Hari/tanggal: Sabtu, 1 Agustus 2009
Waktu : 07.00 - 15.30 WIB
Tempat : Hotel Sahid Jaya Surakarta
Nilai Akreditadi IDI : Peserta : 6 SKP
Kontribusi : Mahasiswa/coas: 120 rb, Dokter Umum: 170rb, Dokter Spesialis:220rb
Pembicara:
- "Manajemen Terpadu Balita Sakit" Prof. dr. Yati Soenarto, Sp A(K),PhD
- "Treatment of Hyperpyrexia in Pediatric" dr Pujiastuti Sp A(K)
- " Clinical Manifestation of CMPA in Gastrointestinal Diagnosis and Treatment in Children" Prof dr. Bambang Subagyo, Sp A (K)
- "Autism" dr Hardiono D Pusponegoro, Sp A (K)
- "Diagnosis and Treatment of Dengue Fever" dr Rustam Siregar Sp A
- "Congenital anomaly and Its Problem" dr Damayanti R Syarif, Phd., Sp A (K)
Workshop
Hari/tanggal: Minggu, 2 Agustus 2009
Waktu : 07.00 - 15.00 WIB
Tempat : Solo Inn Surakarta
Nilai Akreditadi IDI : Peserta : 4 SKP
Kontribusi : 170rb
Pembicara: dr Damayanti R Syarif, Phd., Sp A (K) dan dr Endang D L, MPH, Sp A(K)
Pembayaran via rekening :
Bank Syariah Mandiri Cabang Solo
No Rekening: 0120167470 a.n. Galih Herlambang
Sekretariat Panitia
Fakultas Kedokteran UNS
Jln Ir Sutami 36A Jebres Surakarta 57126
CP :
Galih Herlambang (0857 2547 9265)
Anita Puspitasari (0815 4871 6478)

Simposium & Workshop "Current Management of Emergency Cases"

Pangeran Beach Hotel
tgl 1 : 08.00 - 12.30 Simposium 1-3
13.30 - 15.30 Workshop
tgl 2 : 08.00 - 12.30 Simposium 4-6
Pendaftaran : Simposium : dr.Spesialis Rp. 300 rb dr.Umum Rp. 250 rb Profesi Kes lain Rp. 250 rb
Mahasiswa Rp. 200 rb
Workshop ( @ 30 0rang ) : EKG pd Kasus Emergency Rp. 300 rb
Penanganan Shock Rp. 300 rb
Cedera Olahraga Rp. 300 rb
Tempat Pendaftaran : Sekreariat KPPIK,Gedung UPKI
FK Univ.Andalas
jln.Perintis Kemerdekaan,Jati - Padang
Telp. 0751 31746
Fax. 0751 32838
CP : Nelis Marti,A.Md Hp. 0813 6375 5082

SEMINAR & WORKSHOP ‘Superficial Chemical Peeling & Beauty Class’

Akan diselenggarakan pada:
Hari / Tanggal : Sabtu-Minggu / 25-26 Juli 2009
Waktu : Jam 07.30 – 13.30 WIB
Tempat : RS Dr.M. Djamil, Padang
Penyelenggara : Bagian/SMF Kesehatan Kulit & Kelamin FK UNAND/ RS Dr. M.Djamil PADANG
Biaya:
Superficial Chemical Peeling:
- Seminar Rp. 250.000,-
- Workshop Rp. 1.500.000,-
(Termasuk Beauty Kid dari Neostrata®)
Beauty Class:
- Seminar & Workshop Rp.500.000,-
(Termasuk Beauty Kid dari Ristra®)
Contact Person:
- Dr. Lusita Sylvia HP: 08126701931
- Dr. Rahmah Hidayah HP: 08127539242
- Dr. Yanhendri HP: 081363450856

Seminar&Pelatihan Dokter

SEMINAR & PELATIHAN DOKTER
25-08-2008
Oleh RS.Citra Harapan
RS.Citra Harapan Bekasi barat menyelenggarakan seminar dan pelatihan Dokter
pada :
Hari/Tanggal : Sabtu,30 Agustus 2008
Waktu : 08.00 - 18.00 Wib
Tempat : Harapan Indah Sport Club
Ruang Wasana Lt 2
Jl.Raya Harapan Indah,Medan Satria Bekasi
Nilai Akreditasi IDI
Peserta : 5 SKP
Pembicara : 6 SKP
Pembicara
1.dr.Isman Firdaus,Sp.JP
2.dr.M.Taufiq,Sp.OT
Sekretariat Panitia
RS.Citra Harapan
Jl.Raya Harapan Indah
Kawasan Sentra Niaga no 3 - 5
Harapan Indah,Medan Satria Bekasi barat
Tlp.( 021 ) 88870606,88870909,88865792-95
Fax.( 021 ) 88975556

Pediatric Update in Daily Practice

Pediatric Update in Daily Practice
IDAI Jatim dalam rangka HUT IDAI ke 55 dan Hari Anak Nasional Tahun 2009 menyelenggarakan Seminar Ilmiah “ Pediatric Update in Daily Practice”
Waktu : 25 Juli 2009
Tempat : Hotel Bumi Surabaya
Biaya : Rp 250.000,-
Topik: :
• Kewaspadaan terhadap infeksi virus Dengue pada anak
• Pucat pada bayi dan anak
• Kejang pada anak
• Renjatan pada anak
• Swine Flu
• Sakit perut pada anak; kapan perlu diwaspadai?
Pendaftaran:
Tunai
Panitia HAN HUT IDAI ke 55
Sekretariat IDAI Cabang Jawa Timur
Bag/ SMF Ilmu Kesehatan Anak
RSUD dr. Soetomo
Jl. Prof. Dr. Moestopo 6-8, Surabaya
Telp/Fax (031): 5501748
Transfer
BCA KCP Mega Galaxy
a,n. Nur Aisiyah Widjaja
No. 4720187693
Bukti Transfer harus difax ke 031-5501748

Sabtu, 06 Juni 2009

Pertemuan Ilmiah Respirologi (PIR)

 

Pertemuan Ilmiah Respirologi (PIR) "Optimal Use of Advance Respirology Medicine" 17 - 19 Juli 2009 di The Sultan Hotel Solo.
Sekretariat :
SMF Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta
d/a gedung Radiologi Lt. 2 RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Jl. Kolonel Sutarto 132 Surakarta
telp. (0271) 639248; email : paru_solo@yahoo.com
kontak person :
waluyo : 0815 767 1008; suyamti : 0815 484 1073
arif hasanudin : 0813 297 055 10

Pertemuan Ilmiah Paru Bogor

 

Pertemuan Ilmiah Paru Bogor (PIP) : Ilmu Penyakit Paru dan Aplikasinya untuk dokter umum" di IPB International Convention Center
- Simposium 25 -26 Juli 2009 (12 skp)
biaya pendaftaran :
sebelum 1 Juli Rp 350.000
1 Juli - 24 Juli Rp 400.000
Onsite Rp 450.000
- Workshop 24 Juli 2009 (4 skp),
biaya pendaftaran :
sebelum 1 Juli Rp 500.000
1 Juli - 24 Juli Rp 550.000
Onsite Rp 600.000
Sekretariat :
SMF Paru RS H. Marzoeki Mahdi Bogor
Jl. Dr. Sumeru 114 Bogor 1611
Telp. 0251-8320 467 ext 110 (dr. Irna Lidyawati/dr. Koko Harnoko, SpP)
Komite Medik RS M. Goenawan Partowidigdo (dh RSTP) Cisarua
Jl. Raya Puncak K. 83 Cisarua - Bogor
Telp. 0251-8253630 (ext 12)
Fax : 0251 833 1708
Kontak personal : Dr. Alvin Kosasih,SpP (0812 927 0404)
Dr. Neni Sawitri, SpP (0812 961 6534)

Jumat, 05 Juni 2009

Seminar Penatalaksanaan mutakhir tentang stroke , 3 SKP. Bandung , 20 Juni 2009

 

Bandung , 20 Juni 2009 . Seminar Penatalaksanaan mutakhir tentang stroke , 3 SKP untuk peserta
Hari / tanggal : Sabtu 20 Juni 2009
jam : 08.00 - 13.00 WIB
Tempat : RS. International Santosa Bandung . Jalan Kebon jati No.
38 Pasir Kaliki . Bandung
Pembicara :
- Dr. Dede Gunawan SpS(K)
Neurologist - staf SMF Neurology FK Unpad Bandung
- Dr. Nurdjaman Nurimamba SpS(K)
Neurologist - Staf SMF Neurology FK Unpad Bandung
- Dr. Fritz Sumantri Usman Sr.,SpS.,FINS
Neurologist & Interventional Neurologist - Jakarta
Biaya : GRATIS !!! (Burauan Tempat Terbatas)
Undangan dapat diminta di RS. Sentosa dengan
Dr. Ratna : phone : 022-4248 333

Kamis, 04 Juni 2009

Dokumen Bukti P2KB

 

1. Menangani pasien di klinik/RS/puskesmas
--> cukup surat keterangan dari pimpinan yang berwenang, mengenai jumlah pasien dalam satu bulan.
---> untuk praktek pribadi : cukup mermbuat laporan dalam bentuk tabel yg menyebutkan tanggal,nama dlm bentuk inisial (mengingat rahasia medik), umur, diagnos, terapi --> kemudian di scan/foto
--> dapat di-scan atau dalam bentuk foto namun jelas.
2. Melakukan tindakan diagnostik
--> laporan dalam bentuk tabel : tanggal nama pasien inisial, umur, jenis pemeriksaan, kesimpulan
3. Penyuluhan pasien
--> surat tugas
4. Kesertaan dalam penanganan bencana
--> surat tugas
5. Kesertaan dalam seminar
--> sertifikat yang terakreditasi
6. Menangani pasien dengan intervensi
--> tabel : tanggal,nama inisial, diagnosis, tindakan
7. Diskusi kasus
--> surat keterangan dari pimpinan
8.Peserta dalam workshop
--> sertifikat
9 Menguji mahasiswa
--> surat tugas
10. Membimbing skripsi
--> surat tugas
11. Menjadi pengurus
--> SK
12. Mengikuti ronde bangsal
--> surat keterangan
13. Menulis/menterjemahkan buku
--> scan cover buku yang memuat nama

Seminar & Workshop on The Comprehensive Management Of Vertigo & Tinnitus

 

Sabtu, 11 Juli 2009. Pukul: 08.00 - 17.15 WIB
Aula Fak. Kedokteran UNAIR Surabaya
Pembicara:
Seminar:
1. Prof. Dr. Harjanto JM., dr. AIFM
Neurophysiology of Special Sense Organ, Hearing and Aquilibrium
2. Dr. Nyilo Purnami, dr., SpTHT-KL
Patogenesis Vertigo dan Tinnitus
3. Prof. H. Chunadi Ermanta, dr., SpRad(K)
Pemeriksaan Radiologi Untuk Vertigo dan Tinnitus
4. Prof. Dr. M.S. Wiyadi, dr., SpTHT-KL(K)
Diagnosis dan Penanganan Tinnitus
5. Haris M Ekorini, dr., SpTHT-KL
Penatalaksanaan BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo)
6. Prof. Dr. H. Aboe Amar Joesoef, dr., SpS(K)
Penatalaksanaan Vertigo di Bidang Neurologi
7. Dr. Agus Turchan, dr., SpBS
Penanganan Neurinoma Akustik
8. Titiek Hidayati Ahadiah, dr., SpTHT-KL
Penatalaksanaan Otosklerosis
9. Didi Aryono, dr., SpKJ
Penanganan Tinnitus di Bidang Psikiatri
10. Erwin Dyah, dr., SpOK
Tinnitus di Bidang Kesehatan Kerja
Workshop:
1. Nuniek Nugraheni S, dr., SpKFR
Program Rehabilitasi Vertigo Vestibuler Training
2. Haris M Ekorini, dr., SpTHT-KL
Canalith Repositioning Therapy (CRT)
Biaya:
Seminar: Dokter Umum : Rp. 300.000,-
Dokter spesialis : Rp. 600.000,-
Seminar + Workshop : Dokter Umum : Rp. 500.000,-
Dokter spesialis : Rp. 750.000,-
Info lebih lanjut hubungi:
Dep/SMF Ilmu Kesehatan THT-KL UNAIR/RSUD Dr. Soetomo
Telp/Fax: 031-5501647/031-5010887
CP: Dr. Nyilo Purnami, dr., SpTHT-KL (08155100081)
Rusina, dr (081332255415)
Eva (085231118147)

Simposium + Pelatihan Terapi Cairan + Nutrisi pada kegawatan anak

 

IDAI Cabang Jatim, Komisariat Surabaya 3 menyelenggarakan Simposium dan Pelatihan Terapi Cairan Dan Nutrisi Pada Kegawatan Anak
Tempat: Hotel Grand Surya Kediri, Jl. Doho – Kediri
Tanggal: 8-9 Agustus 2009
Biaya seminar
Dokter Spesialis (500.000/600.000 onsite)
Dokter Umum(200.000/300.000 onsite)
Mahasiswa/Perawat/Bidan (150.000/200.000 onsite)
Workshop (1.000.000/1.500.000 onsite)
Sekretariat panitia:
SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Gambiran Kediri
Jl. Wachid Hasyim 64 Kediri. Telp. (0354)773097.
C/P:
A. Chafid, dr. SpA (08123401140)
Dahsyat Wasis Setiadi, dr. Sp.A (08123412135)

One Day Symposium An Update Management of Cardiac Emergency for Adult and Pediatric on Primary

 

Seminar CME yang diadakan pada tanggal 6 Juni 2009 bertempat di Convention Hall * ASRI MEDICAL CENTRE* Jln. HOS Cokroaminoto no. 17 Yogyakarta.( 6 SKP ) Peserta terbatas,...
Pembicara :
1. Prof. dr. Bambang Irawan, Sp.PD(K) KV, Sp.JP(K) FIHA, FASCC
2. dr.H. Budi Yuli Setianto., Sp. PD(K)KV, Sp.JP(K)FIHA.
3. dr. Sasmito Nugroho Sp.A (K)
4. dr. Noormanto, Sp. A (K)
dikirim oleh Danni Mahendra
Kontribusi Peserta :
1. Mahasiswa/KoAss/Perawat : 100.000
2. Dokter Umum : 120.000
3. Dokter Spesialis : 150.000
Contact Person :
1. Danni Mahendra 08121586575

Simposium+workshop Terapi Cairan & Nutrisi pada Kegawatan Anak, 8-9 Agust'09 KEDIRI - JAWA TIMUR

 

IDAI Cabang Jatim, Komisariat Surabaya 3 menyelenggarakan Simposium dan Pelatihan Terapi Cairan Dan Nutrisi Pada Kegawatan Anak
Tempat: Hotel Grand Surya Kediri, Jl. Doho – Kediri
Tanggal: 8-9 Agustus 2009
Biaya seminar
Dokter Spesialis (500.000/600.000 onsite)
Dokter Umum(200.000/300.000 onsite)
Mahasiswa/Perawat/Bidan (150.000/200.000 onsite)
Workshop (1.000.000/1.500.000 onsite)
Sekretariat panitia:
SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Gambiran Kediri
Jl. Wachid Hasyim 64 Kediri. Telp. (0354)773097.
C/P:
A. Chafid, dr. SpA (08123401140)
Dahsyat Wasis Setiadi, dr. Sp.A (08123412135)

Seminar sehari& kursus singkat PDGI Kab Bekasi

 

Seminar sehari dan kursus singkat buat dokter gigi 3SKP
sabtu 27 juni 2009 di Hotel Sahid Lippo cikarang
biaya pendaftaran
pendaftaran samapai 25 juni , Rp 200 rb, untuk seminar
Rp. 250 rb kursus singkat
setelah tgl 25 Rp. 250 rb untuk seminar
Rp 300 rb untuk kursus singkat
CP
Dinkes kab bekasi
drg Pantja 0811969027
RSD
drg Ariviagustin, 0817147163
drg artiani 0811833057

Selasa, 02 Juni 2009

Hepatitis B pada Anak

 

Hepatitis virus masih merupakan masalah kesehatan utama di negara sedang berkembang dan negara maju. Hepatitis virus dapat menyerang semua umur dan semua suku bangsa, bahkan dapat memberikan berbagai macam manifestasi klinis. Diperkirakan lebih dari dua milyar manusia telah terpapar VHB dan sekitar 400 juta merupakan pengidap HBsAg dengan angka kematian sekitar 1 sampai 2 juta pertahun. Penemuan baru dalam bidang biologi molekular telah membantu identifikasi dan pemahaman patogenesis lima virus yang sekarang diketahui menyebabkan hepatitis sebagai manifestasi primernya.(1,2)

Indonesia merupakan negara dengan endemisitas hepatitis B yang sangat tinggi. Hal ini berhubungan dengan transmisi virus secara vertikal maupun horizontal pada bayi dan anak di Indonesia juga sangat tinggi. Dengan prevalensi HBsAg 3-20% Indonesia digolongkan ke dalam kelompok daerah endemis sedang sampai dengan tinggi, dan termasuk negara yang sangat dihimbau oleh WHO untuk segera melaksanakan usaha pencegahan terhadap hepatitis B.(1,5)

Infeksi VHB pada usia dewasa menimbulkan kemungkinan pengidap HBsAg hanya pada 10% sampai 20% saja, tetapi infeksi pada masa perinatal atau masa kanak-kanak dapat menimbulkan pengidap HbsAg pada 90-95% dari bayi/anak yang terpapar.(1)

II.1. Definisi

Hepatitis B (HBV) adalah suatu proses nekroinflamatorik yang mengenai sel-sel hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). (6)

II.2. Epidemiologi

Di seluruh dunia, daerah prevalensi infeksi HBV tertinggi adalah Afrika subsahara, Cina, bagian-bagian Timur Tengah, lembah Amazone dan kepulauan Pasifik. Di Amerika Serikat, populasi Eskimo di Alaska mempunyai angka prevalensi tertinggi. Diperkirakan 300.000 kasus infeksi HBV baru terjadi di Amerika Serikat setiap tahun. Jumlah kasus baru pada anak adalah rendah tetapi sukar diperkirakan karena sebagian besar infeksi pada anak tidak bergejala. Risiko infeksi kronis berbanding terbalik dengan umur; walaupun kurang dari 10% infeksi yang terjadi pada anak, infeksi ini mencakup 20-30% dari semua kasus kronis.(7)

Masa inkubasi berkisar antara 45-180 hari (6 minggu-6 bulan), dengan masa penularan tertinggi terjadi beberapa minggu sebelum timbulnya gejala, sampai berakhirnya gejala akut.(8)

Risiko penularan adalah paling besar jika ibu juga HBeAg positif; 70-90% dari bayinya menjadi terinfeksi secara kronis bila tidak diobati. Selama periode neonatal antigen hepatitis pada B ada dalam darah 2,5% bayi yang dilahirkan dari ibu yang terkena sehingga menunjukkan bahwa infeksi intrauterin terjadi. Pada kebanyakan kasus antigenemia lebih lambat, memberi kesan bahwa penularan terjadi pada saat persalinan; virus yang ada dalam cairan amnion atau dalam tinja atau darah ibu dapat merupakan sumbernya. Walaupun kebanyakan bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi menjadi antigenemik dari usia 2-5 bulan. Beberapa bayi dari ibu positif-HBsAg tidak terkena sampai usia lebih tua.( 9)

II.3. Etiologi

HBV adalah anggota famili hepadnavirus, diameter 42-nm, kelompok virus DNA hepatotropik nonsitopatogenik. HBV mempunyai genom DNA sirkuler, sebagian helai ganda tersusun sekitar 3.200 nukleotid. Empat gena telah dikenali: gena S, C, X, dan P. Permukaan virus termasuk dua partikel yang ditandai antigen hepatitis permukaan (hepatitis B surface antigen [HBsAg] )= partikel sferis diameter 22-nm dan partikel tubuler lebar 200 nm. Bagian dalam virion berisi antigen core hepatitis B (hepatitis B core antigen [HBcAg] dan antigen nonstruktural disebut hepatitis B e antigen (HBeAg) antigen larut-nonpartikel berasal dari HBcAg yang terpecah sendiri oleh proteolitik. Replikasi HBV terjadi terutama dalam hati tetapi juga terjadi dalam limfosit, limpa, ginjal dan pankreas. (7)

II.4. Patologi

Lesi morfologik khas pada hepatitis A,B, C, D dan E seringkali sama dan terdiri atas infiltrasi panlobuler dengan sel mononukleus, nekrosis sel hati, hiperplasia sel kupffer, dan berbagai macam derajat kolestatis. Terdapat regenerasi sel hati, seperti yang dibuktikan oleh banyaknya gambaran mitosis, sel multinukleus, dan pembentukan “rosette”/“pseudoasiner”. Infiltrasi mononukleus terutama terdiri atas limfosit kecil, meskipun sel plasma dan eosinofil kadang-kadang tampak. Kerusakan sel hati terdiri atas degenerasi sel hati, dan nekrosis, cell dropout, sel balon, dan degenerasi asidofilik hepatosit, (membentuk badan Councilman). Hepatosit besar dengan gambaran ground glass pada sitoplasma mungkin ditemukan pada infeksi HBV kronik bukan akut: sel ini telah terbukti mengandung HBsAg dan dapat diidentifikasi secara histokimia dengan orcein atau fuchsin aldehid.(7)

II.5. Patogenesis

Hepatitis B, tidak seperti hepatitis virus yang lain, merupakan virus nonsitopatis yang mungkin menyebabkan cedera dengan mekanisme yang diperantarai imun. Langkah pertama dalam proses hepatitis virus akut adalah infeksi hepatosit oleh HBV, menyebabkan munculnya antigen virus pada permukaan sel. Yang paling penting dari antigen virus ini mungkin adalah antigen nukleokapsid, HBcAg dan HbeAg, pecahan produk HBcAg, Antigen-antigen ini, bersama dengan protein histokompatibilitas (MHC) mayor kelas I, membuat sel suatu sasaran untuk melisis sel-T sitotoksis. (7)

Mekanisme perkembangan hepatitis kronis kurang dimengerti dengan baik. Untuk memungkinkan hepatosit terus terinfeksi, protein core atau protein MHC kelas I tidak dapat dikenali, limfosit sitotoksik tidak dapat diaktifkan, atau beberapa mekanisme lain yang belum diketahui dapat mengganggu penghancuran hepatosit. Agar infeksi dari sel ke sel berlanjut, beberapa hepatosit yang sedang mengandung virus harus bertahan hidup. (1)

Walaupun mekanisme cedera hati yang tepat pada infeksi HBV tetap tidak pasti dan ini tetap harus dijelaskan, Pada pemeriksaan protein nukleokapsid dengan elektroforesis didapatkan hasil bahwa protein nuleokapsid memancarkan cahaya pada toleransi imunologik yang besar terhadap bayi HBV bayi yang lahir dari ibu dengan infeksi HBV kronik yang sangat replikatif (HBeAg-positif). Pada tikus transgenik ditandai-HBeAg, pemajanan in utero terhadap HBeAg, yang cukup kecil untuk melewati plasenta, menyebabkan toleransi sel T untuk kedua protein nukleokapsid. Pada gilirannya hal ini menjelaskan kenapa, kapan infeksi terjadi pertama kali dalam kehidupan, status imunologik tidak terjadi, dan diperpanjang, infeksi kekal terjadi. (9)

Mekanisme cedera hati akibat HBV tetap tidak pasti, kerusakan jaringan diperantarai kompleks imun terjadi untuk memainkan peranan patogenesis utama dalam manifestasi ekstrahepatik dari hepatitis B akut. Sindroma mirip penyakit serum prodormal yang diamati pada hepatitis B akut tampak berhubungan dengan deposit dalam dinding pembuluh darah jaringan dari kompleks imun yang bersirkulasi menyebabkan aktivasi sistem komplemen. Akibat klinis adalah ruam urtikaria, angioderma, demam, dan artritis. Selama prodormal dini infeksi HBV pada pasien ini, HBsAg titer tinggi dalam hubungannya dengan jumlah anti-HBs yang sedikit menyebabkan pembentukan kompleks imun yang bersirkulasi dapat larut (pada kelebihan antigen). Komponen komplemen dalam serum diturunkan selama fase artritis penyakit tersebut dan juga dapat dideteksi dalam kompleks imun yang bersirkulasi. Selain komponen komplemen, kompleks ini mengandung HbsAag, anti-HBs, IgG, IgM, IgA, dan fibrin. Sesudah pasien pulih dari sindrome-mirip penyakit serum, kompleks imun ini hilang. (10)

Mutasi HBV lebih sering daripada untuk virus DNA biasa dan sederetan strain mutan telah dikenali. Yang paling penting adalah mutan yang menyebabkan kegagalan mengekspresikan HBeAg dan telah dihubungkan dengan perkembangan hepatitis berat dan mungkin eksaserbasi infeksi HBV kronis lebih berat. (7)

II.6. Cara Penularan HBV

Penyakit HBV mudah ditularkan kepada semua orang dan semua kelompok umur secara menyusup. Dengan percikan sedikit darah yang mengandung virus hepatitis B sudah dapat menularkan penyakit. (1)

Pada umumnya cara penularan dari HBV adalah parenteral. Semula penularan HBV diasosiasikan dengan transfusi darah atau produk darah, melalui jarum suntik. Setelah ditemukan bentuk dari HBV banyak dilaporkan yang ditemukan cara penularan lainnya. Hal ini disebabkan karena HBV dapat ditemukan dalam setiap cairan yang dikeluarkan dari tubuh penderita atau pengidap penyakit, misalnya melalui: darah, air liur, keringat, air mani, air susu ibu, cairan vagina, air mata, dan lain-lain. Oleh karena itu dikenal cara penularan perkutan dan non-kutan di samping itu juga dikenal penularan horizontal dan vertikal. (1,5)

A. Penularan melalui kulit (perkutan) (5)

Penularan perkutan terjadi jika bahan yang mengandung HBsAg/partikel virus hepatitis B intak masuk atau dimasukkan ke dalam kulit. Terdapat 2 keadaan cara penularan ini :

1 Penularan perkutan yang nyata:

Terjadi jika bahan yang masuk melewati kulit; melalui penyuntikan darah

atau bahan yang berasal dari darah, baik secara intravena atau tusukan

jarum.

a. Hepatitis pasca infeksi

Hepatitis virus B akut dapat timbul sebagai akibat transfusi darah yang mengandung HBsAg positif. Dengan melakukan uji saring darah donor terhadap adanya HBsAg, maka jelas terdapat penurunan prevalensi kejadian hepatitis pasca transfusi.

b. Hemodialisa

Prevalensi yang tinggi baik sebagai infeksi akut maupun kronik, telah dilaporkan pada penderita dengan penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa berkala

c. Alat suntik

Penularan lewat suntikan dengan mempergunakan alat yang tidak steril, telah lama dikenal. Sering sesudah imunisasi masal terjadi letupan hepatitis beberapa waktu kemudian.

1. Penularan perkutan tidak nyata

Penularan perkutan yang tidak nyata bisa terjadi. Banyak penderita mendapat hepatitis virus B dan tidak pernah mengingat bahwa mereka mendapat trauma pada kulit atau hal lain, virus hepatitis B tidak dapat menembus kulit yang sehat, namun dapat melalui kulit yang mengalami kelainan penyakit kulit. Penularan yang tidak nyata ini sangat mungkin memegang peranan penting dalam menerangkan jumlah pengidap HBsAg yang sangat besar.

B. Penyebaran melalui selaput lendir (5)

1. Penyebaran peroral

Cara ini terjadi jika bahan yang infeksius mengenai selaput lendir mulut. Cara ini tidak sering menimbulkan infeksi. Agaknya penularan melalui mulut hanya terjadi pada mereka dimana terdapat luka didalam mulutnya.

2. Penyebaran seksual

Cara ini terjadi melalui kontak dengan selaput lendir pada alat kelamin, sebagai akibat kontak seksual dengan individu yang mengandung HBsAg positif yang bersifat infeksius. Infeksi ini dapat terjadi melalui hubungan seksual baik heteroseksual maupun homoseksual. Hal ini dimungkinkan oleh karena cairan sekret vagina dapat mengandung HBsAg.

C. Penularan perinatal (transmisi vertikal) (5)

Penularan perinatal ini disebut juga sebagai penularan maternal neonatal dan merupakan cara penularan yang unik. Penularan infeksi virus hepatitis B terjadi dalam kandungan, sewaktu persalinan, pasca persalinan.

Apabila seorang ibu menderita HBV akut pada perinatal yaitu pada trimester ketiga kehamilan, maka bayi yang baru dilahirkan akan tertulari. Risiko infeksi pada bayi dari seorang ibu pengidap HBsAg yang tanpa gejala menunjukan angka yang bervariasi antara 10-80%, apalagi bila si ibu tadi disertai dengan HBsAg positif. Beasley (1982) berkesimpulan adanya suatu lingkaran setan.

Seorang ibu pengidap dengan HBsAg positif akan menularkan pada bayi yang baru dilahirkan sekitar 50%. Apalagi bila si ibu tadi disertai dengan HBeAg positif maka akan menularkan 100% kepada bayinya, bayi yang dilahirkan nantinya akan menjadi pengidap HBV tanpa gejala. Bila bayi yang lahir tadi seorang gadis, maka kelak kemudian hari akan menjadi seorang ibu pengidap. Sisanya lima puluh persen bayi yang tertulari terutama pada anak laki-laki akan mengalami menjadi hepatitis kronis yang kemungkinan besar dapat menjurus menjadi sirosis hati atau kanker hati, dan dalam waktu relatif singkat akan meninggal karena penyakit hati yang dideritanya. Sebanyak 14% dari si ibu pengidap kemungkinan besar akan meninggal dunia sebagai akibat penyakit hati yang dideritanya. (1)

Perjalanan HBV pada bayi yang tertulari berbeda dengan orang dewasa, yang umumnya mempunyai prognosis jelek. Pada umumnya bayi yang tertulari, akan mengidap HBsAg tanpa gejala dan menunjukkan perkembangan tubuh yang normal. Timbulnya HBsAg positif pada bayi tergantung pada masa tunas dari virus B. Pada infeksi perinatal, beberapa minggu pertama setelah kelahiran bayi biasanya HBsAg masih negatif, baru positif setelah berusia 3-5 bulan. Pada infeksi HBV intrauterin sudah dapat ditemukan HBsAg positif pada umur satu bulan pertama.HBsAg biasanya baru positif setelah beberapa waktu, dan akan menetap berada dalam darah dalam jangka waktu yang lama. Sebagian dari penderita ini, titer dari e-antigen akan menunjukkan penurunan sesuai dengan pertumbuhan umur bayi, tetapi tidak jarang bahkan sebagian besar masih menunjukkan HBsAg positif pada dewasa muda, bahkan menetap sampai uisa lanjut. Selama HBsAg masih menetap di dalam darah, maka akan merupakan pengidap yang infeksius. Apalagi kelak menjadi seorang ibu maka akan menyebabkan terjadinya penularan vertikal kepada bayi yang dilahirkan dan juga menyebabkan penularan horizontal kepada sekelilingnya yaitu melalui hubungan seksual dengan suaminya, melalui saliva (bercium-ciuman), inokulasi serum, dan lain-lain. Dengan demikian jumlah pengidap HBV akan terus bertambah. (1)

Selain daripada itu bayi yang tertulari HBV akibat penularan vertikal hampir sepertiganya akan menderita penyakit hati kronis yang akan menjurus kearah sirosis hepatis atau karsinoma hati primer (KHP) pada masa akhir hidupnya. Pada umumnya perjalanan penyakit HBV pada bayi lebih buruk daripada orang dewasa. Terjadinya KHP menurut laporan akibat HBV berkisar 7-12 tahun, dan ada pula yang melaporkan sekitar 20 tahun. Penyembuhan sempurna dari HBV pada bayi yang tertulari secara vertikal umumnya rendah bila dibanding dengan orang dewasa. Penularan vertikal ini sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi atau pemberian HBIg pada bayi yang dilahirkan.(1)

Walaupun infeksi HBV tidak umum didapatkan pada populasi orang dewasa, kelompok tertentu dan orang dengan cara hidup tertentu memiliki risiko tinggi, kelompok ini termasuk(9):

1) Imigran dari daerah dimana HBV merupakan suatu keadaan endemik.

2) Orang-orang yang memakai obat melalui IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik.

3) Melakukan hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang yang terinfeksi

4) Pria homoseksual yang aktif secara seksual

5) Pasien di institusi mental

6) Narapidana pria

7) Pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima bahan-bahan dari plasma

8) Kontak serumah dengan pembawa HBV

9) Pekerja sosial dalam bidang kesehatan, terutama jika pekerjaanya banyak berkontak dengan darah

10) Bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi dapat terinfeksi selama atau segera setelah lahir.

Penderita HBV akibat transfusi dareah tidak merupakan problem utama lagi, sejak dilakukannya pemeriksaan pada semua darah sebelum ditransfusikan.

II.7.Manifestasi Klinis

Diperkirakan 30% dari infeksi HBV asimtomatik.4 Gejala Hepatitis bervariasi dari penyakit yang ringan mirif flu sampai gagal hati yang fulminan dan mematikan, tergantung pada respon imun dan faktor virus inang lainnya yang masih belum dapat dipahami.11

Dalam anamnesis perlu ditanyakan tentang asal etnik, kontak dengan ikterus, kunjungan wisata, suntikan, perawatan gigi, tranfusi, dan homoseksualitas

Walaupun pasien Non-ikterik, tetapi menunjukkan gejala gastrointestinal dan mirif influenza.Pasien demikian biasanya tidak terdiagnosis, kecuali ada riwayat yang jelas suatu penularan atau pasien memang diikuti sehabis tranfusi darah, lalu dijumpai keadaan-keadaan yang lebih parah dari gejala ikterus sampai Hepatitis viral yang fulminan dan fatal.11

Serangan ikterus biasanya dimulai dengan masa prodromal kurang lebih 3-4 hari sampai 2-3 minggu, dimana pasien umumnya merasa tidak enak badan, anoreksia, dan nausea, dan kemudian ada panas badan ringan, nyeri diabdomen kanan atas, yang bertambah parah pada setiap guncangan. Masa prodormal diikuti warna urin bertambah gelap dan warna tinja menjadi pucat; keadan demikian menandakan timbulnya ikterus dan berkurangnya gejala. Pasien merasa lebih sehat selama beberapahari, walaupun ikterik memburuk.10

Bukti klinis pertama infeksi HBV adalah kenaikan (ALT, SGPT), yang mulai naik tepat sebelum perkembangan kelesuan (letargi), anoreksia dan malaise, sekitar 6-7 minggu sesudah pemajanan. Penyakitnya mungkin didahului pada beberapa anak dengan prodormal seperti penyakit serum termasuk artritis atau lesi kulit, termasuk urtikaria, ruam purpura, makular atau makulopapular. Akrodermatitis papular, sindrom Gianotti-Crosti, juga dapat terjadi. Keadaan-keadaan ekstrahepatik lain yang disertai dengan infeksi HBV termasuk polioarteritis, glomerulonefritis, dan anemia aplastik. Pada perjalanan penyembuhan infeksi HBV yang biasa, gejala-gejala muncul selama 6-8 minggu.(7)

Pada pemeriksaan fisik, kulit dan membrana mukosa tampak ikterik, terutama sklera dan mukosa di bawah lidah. Hepar biasanya membesar dan nyeri pada palpasi. Bila hati tidak dapat teraba dibawah tepi kosta, nyeri dapat diperagakan dengan memukul iga dengan lembut diatas hepar dengan tinju menggenggam. Sering ada splenomegali dan limfadenopati.(7)

II.8. Laboratorium

Untuk pemeriksaan penyaring yang paling diperlukan adalah enzim SGPT, Gamma GT dan CHE. SGPT digunakan untuk melihat adanya kerusakan sel, gamma GT untuk melihat adanya kolestasis dan CHE untuk melihat gangguan fungsi sintesis hati. Pada keadaan infeksi akut yang terlihat mencolok adalah peninggian SGPT dari pada SGOT. Apabila terjadi kerusakan mitokondria atau kerusakan parenkim sel maka yang terlihat meninggi adalah SGOT, dimana SGOT lebih meningkat daripada SGPT. (10)

Pada hepatitis kronis persisten biasanya peninggian SGOT dan SGPT meningkat sampai 2-3 nilai normal, gamma GT lebih kecil dari SGOT, GLDH, CHE dan enzim koagulasi masih dalam batas normal.prognosis penyakit ini biasanya baik. Pada hepatitis kronis aktif SGOT dan SGPT dapat meningkat sampai 5 kali atau 10 kali diatas nilai normal..(10)

Pola serologis untuk HBV lebih kompleks daripada untuk HAV dan berbeda tergantung pada apakah penyakit akut, subklinis atau kronis. Skrining untuk hepatitis B rutin memerlukan assay sekurang-kurangnya dua pertanda serologis.

1. Ag permukaan HBV (HBsAg)

Muncul hampir pada semua penderita yang mengalami masa inkubasi 2-6 bulan dan 2-8 minggu sebelum terjadi perubahan biokimia dan ikterus. Merupakan bukti infeksi akut . Ab yang bersesuaian (Anti-HBs) beberapa minggu atau bulan sesudahnya, setelah pemulihan klnis dan biasanya menetap seumur hidup, terdeteksinya anti HBs menyatakan infeksi HBV di masa lalu. Pada 10% pasien HBsAg menetap setelah infeksi akut dan anti HBs tidak terbentuk pasien tersebut bisanya mengalami hepatitis kronis atau menjadi karier virus asimtomatik (11)

2. HBcAg

Berhubungan dengan inti virus. anti HBc muncul saat saat onset penyakit klinis dan menghilang saatnya, keberadaanya menyatakan infeksi sebelumnya. Anti HBc juga ditemukan pada karier HbsAg kronis, yang tidak membentuk respon anti HBs. Pada infeksi kronis anti HBc kelas IgG yang menonjol, tapi pada akut, IgM anti-HBc yang menonjol.

3. HBeAg

` Hanya ditemukan suatu serum yang positif HBeAg, cendrung paralel dengan produksi DNA polimerase oleh virus. Dengan demikian keberadaanya mencerminkan replikasi virus yang lebih aktif dan kemungkinannya berkembang menjadi penyakit hati kronis. Sebaliknya, adanya Ab (anti HBe) menyatakan infektivitas yang relatif rendah dan biasanya menyatakan prognosis yang lebih baik.

4. HDV

Virus RNA defektif yang unik, hanya dapat bereplikasi jika terdapat HBV, dan tidak dapat sendirian, keadaan ini terjadi sebagai superinfeksi pada hepatitis B kronis

II. 9. Diagnosis

Diagnosis hepatitis B ditegakkan dari gejala klinis, pemeriksaan fisisk, dan pemeriksaan penunjang ( pemeriksaan laboratorium/serologi, patologi anatomi)

II.10. Diagnosis Banding

Kemungkinan penyebab hepatitis agak bervariasi menurut umur. Ikterus fisiologis, penyakit hemolitik dan sepsis pada neonatus biasanya dibedakan dengan mudah dari hepatitis. Segera sesudah masa neonatus, infeksi tetap merupakan penyebab penting hiperbilirubinemia, tetapi penyebab metabolik dan anatomik (atresia biliaris, dan kista koledokus) juga harus dipikirkan. Pemasukan sayuran berpigmen pada diet bayi dapat menyebabkan karotenemia, yang dapat terancukan dengan ikterus. (7)

Pada masa bayi dan anak selanjutnya, sindrom hemolitik-uremik pada mulanya dapat terancukan dengan hepatitis. Sindrom Reye dan seperti-Reye datang dengan cara yang sama dengan hepatitis fulminan yang akut. Ikterus juga dapat terjadi pada malaria, leptospirosis, dan brusellosis dan pada infeksi berat pada anak yang lebih tua, terutama pada mereka yang dengan gangguan maligna atau yang dengan imunodefesiensi. Batu empedu dapat menyumbat drainase-empedu dan menimbulkan ikterus pada remaja serta pada anak dengan proses hemolitik kronis. Hepatitis mungkin merupakan awal tanda penyakit Wilson, kistik fibrosis, defisiensi a1-antitripsin, dan sakit muntah Jamaika. Hati mungkin dilibatkan pada penyakit vaskuler kolagen termasuk lupus erimatosus sistemik. (7)

Obat-obatan, termasuk overdosis asetaminofen, asam valproat, dan berbagai hepatotoksin, dapat ditoleransi baik pada anak dengan penyakit tertentu. (7)

II.11. Komplikasi

Hepatitis fulminan akut terjadi lebih sering pada HBV daripada pada virus hepatitis lain, dan risiko hepatitis fulminan lebih lanjut naik bila ada infeksi bersama atau superinfeksi dengan HBV. Mortalitas hepatitis fulminan lebih besar dari 30%. Transplantasi hati adalah satu-satunya intervensi efektif; perawatan pendukung yang ditujukan untuk mempertahankan penderita sementara memberi waktu yang dibutuhkan untuk regenerasi sel hati adalah satu-satunya pilihan lain.(7)

Infeksi HBV juga dapat menyebabkan hepatitis kronis, yang dapat menyebabkan sirosis dan karsinoma hepatoseluler primer. Glomerulonefritis membranosa dengan pengendapan komplemen dan HbBeAg pada kapiler glomerolus merupakan komplikasi infeksi HBV yang jarang. (7)

II.12. Pencegahan

Pencegahan penyakit adalah penting sekali. Mengingat negara kita penyakit HBV merupakan penyakit endemis yang ditemukan sepanjang tahun, dengan insidensi tergolong tinggi, maka perlu sekali digalakkan pencegahan penyakit ini untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Pencegahan umum yang mudah dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat ialah dengan jalan meningkatkan kesehatan lingkungan, peningkatkan gizi, dan lain-lain. Selain daripada itu dapat pula dengan pemberian kekebalan melalui imunisasi baik imunisasi pasif maupun aktif.(1,8)

1. Imunisasi pasif (8)

Imunisasi pasif dilakukan dengan pemberian imunoglobulin. Diberikan baik sebelum terjadinya paparan (preexposure) maupun setelah terjadinya paparan (postexposure). Dapat dilakukan dengan memberikan IG/ISG (Immune Serum Globulin) atau HBIG (Hepatitis B Immune Globulin).

Indikasi utama pemberian imunisasi pasif ini ialah,

a. Paparan dengan darah yang ternyata mengandung HBsAg, baik melalui

kulit ataupun mukosa.

b. Paparan seksual dengan pengidap HBsAg (+)

c. Paparan perinatal, ibu HBsAg (+). Imunisasi pasif harus segera diberikan sebelum 48 jam.

d. Dosis (8)

Pada kecelakaan jarum suntik: 0,06 ml/kg, dosis maksimal 5 ml, intramuskuler, harus diberikan dalam jangka waktu 24 jam, diulangi 1 bulan kemudian.

· Paparan seksual: dosis tunggal 0,06 ml/kg, intramuskuler, harus diberikan dalam jangka waktu 2 minggu, dengan dosis maksimal 5 ml.

· Paparan perinatal: 0,5 ml intramuskular.

2. Imunisasi Aktif (8)

Imunisasi aktif dapat diberikan dengan pemberian partikel HBsAg yang tidak infeksius. Dikenal 3 jenis vaksin hepatitis B yaitu,

· Vaksin yang berasal dari plasma

· Vaksin yang dibuat dengan teknik rekombinan (rekayasa genetik)

· Vaksin polipeptida

a. Vaksin (8)

Vaksin yang beredar di Indonesia

1. Evvac-B (Aventis Pasteur), dosis dewasa 5ug, dosis anak 2,5 ug pada ibu HbeAg (+) dosis 2 kali lipat.

2. Hepaccine (Cheil Sugar), dosis dewasa: 3 ug, dosis anak 1,5 ug

3. B-Hepavac II (MSD), dosis dewasa 10 ug, dosis anak 5 ug

4. Hepa-B (Korean Green Croos), dosis dewasa 20 ug, dosis anak 10 ug

5. Engerix-B (GSK), dosis dewasa 20 ug, dosis anak 10 ug

Penyutikan diberikan intramuskular, dilakukan di daerah deltoid atau paha anterolateral (jangan di bokong).

3. Imunisasi gabung antara pasif dan aktif, yaitu pemberian HBIG, dan

dilanjutkan dengan vaksin hepatitis B.

Kebanyakan ahli menganjurkan memberikan vaksin tiga kali. Kedua suntikan pertama dimaksudkan untuk memulai rangsangan pembentukan Anti HBs, sedang suntikan terakhir dimaksudkan sebagai pemacu untuk merangsang kembali sel “memory”dan menaikkan titer antibodi agar dapat bertahan lebih lama.(1)

Vaksinasi awal (primer), diberikan 3 kali. Jarak antara suntikan I dan ke II 1-2 bulan, sedangkan suntikan ke III diberikan 6 bulan dari suntikan I. Pemberian booster 5 tahun kemudian masih belum ada kesepakatan. Pemeriksaan Anti-HBsAg pasca imunisasi dianjurkan setelah 3 bulan dari suntikan terakhir. Skrining pra-vaksinasi hanya dianjurkan pada pemberian imunisasi secara individu (praktek swasta perorangan), sedangkan pada suntikan masal tidak dianjurkan.(8)

II.13. Penatalaksanaan

Mengingat bahwa hepatitis virus B selain dapat menimbulkan tanda-tanda akut, sering pula dapat menyebabkan kronis. Oleh karena itu pengelolaan penderita hepatitis virus B dibagi atas: akut dan kronis.(1)

3. Pengelolaan Hepatitis Virus B Akut

a. Pada stadium akut

▪ Istirahat mutlak/tirah baring

Ini merupakan perawatan baku yang sudah lama dianjurkan kepada penderita dengan hepatitis virus akut. Lamanya istirahat mutlak yang dianjurkan tergantung pada keadaan umum penderita dan hasil tes faal hati, terutama terhadap kadar bilirubin serum.

▪ Diit

Pada prinsipnya penderita seharusnya mendapat diet cukup kalori. Pada stadium dini persoalannya ialah bahwa penderita mengeluh mual, dan bahkan muntah, disamping hal yang menganggu yaitu tidak nafsu makan. Dalam keadaan ini jika dianggap perlu pemberian makanan dapat dibantu dengan pemberian infus cairan glukosa. Bilamana nafsu makan sudah timbul, dan rasa mual sudah berkurang, makanan penderita sebaiknya diganti dengan makan nasi dengan diit kaya protein. Pemberian protein sebaiknya dimulai dengan 50 mg/kg BB, kemudian dinaikkan sedikit demi sedikit sampai mencapai 100 mg/kg BB, dengan maksud untuk membantu memperbaiki sel-sel parenkim hati.

▪ Obat-obatan

Pada saat ini belum ada obat yang mempunyai khasiat memperbaiki kematian/kerusakan sel hati dan memperpendek perjalanan penyakit hepatitis virus akut.

b. Pada Stadium Konvalesensi

Kegiatan fisik perlu dibatasi selama 3 bulan setelah HbsAg menjadi negatif, agar jangan terlalu capai dan memberatkan fungsi hati

Diit yang tetap dibatasi yaitu terhadap makanan dan minuman yang mengandung alkohol.

Terapi medikamentosa tetap diberikan terutama obat-obatan hepatotropik. Dan hendaknya berhati-hati memberikan obat lainnya yang dapat menimbulkan hepatotoksik.

Mengingat bahwa penderita ini menderita hepatitis virus B, yang tidak jarang terjadi menjadi kronis, maka perlu sekali pemeriksaan HbsAg, Anti HBs, Anti-HBc sebulan sekali dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan AFP dan USG secara teratur misalnya tiap 4-6 bulan. (9)

2. Pengelolaan Hepatitis B Kronik (5)

Tujuan pengobatan tentu saja untuk mengharapkan penyembuhan total dari infeksi virus hepatitis B, diharapkan bahwa virus tersebut dapat dihilangkan di dalam tubuh dan terjadi penyembuhan penyakit hatinya. Hal ini ditandai dengan menghilangnya HBsAg, DNA polymerase dan HBV DNA dan juga perubahan nilai SGOT dan SGPT (enzim hati) ke dalam batas normal.(7)

Obat Anti Virus

§ Interferon

Mempunyai aktivitas biologik sebagai antiviral, antiproliferatif dan khasiat imunomodulasi. Dari penelitian-penelitian terdahulu memang dilihat adanya respons yang kurang dan hal ini disebabkan karena dosis yang rendah dan pendeknya jangka waktu pengobatan. Dengan telah ditemukan cara DNA rekombinant telah dapat dibuat alfa, beta dan gamma interferon dalam jumlah yang besar dan sebagian problem diatas telah dapat diatasi. (5)

Pemberian interferon (IF) lebih dari tiga minggu akan menyebabkan DNA polymerase (DNA-p) dan core antigen menjadi negatif. Dosis yang diberikan untuk alfa-IF selama minggu pertama 7 juta U/hari, selanjutnya 3,5 juta U/hari untuk dua minggu berikutnya yang diberikan intramuskuler. Sedangkan dosis untuk beta-IF selama minggu pertama 6 juta U/hari, dilanjutkan 3 juta U/hari untuk dua minggu berikutnya diberikan intravena. Ternyata beta-IF lebih efektif daripada alfa-IF. Hal ini mungkin disebabkan cara pemberian yang berbeda.(1)

Sasaran utama dari interferon pada hepatitis kronis adalah menekan permanen replikasi virus atau membasminya sehingga dapat mencapai keadaan remisi penyakitnya. Indikasi pemberian interferon umumnya diberikan pada stadium replikasi (pembelahan virus) dan perjalanan hepatitis kronik yang ditandai kenaikan enzim hati (transaminase), HbeAg dan HBV DNA serum yang positif selama observasi 6 bulan.(5)

Pemberian interferon sering disertai timbulnya efek samping yaitu menggigil, demam, lemah, rambut rontok, berat badan turun, penekanan pada sumsum tulang, dan perubahan lokal pada tempat suntikan.(5)

II.14. Prognosis

Prognosis pengidap kronik HBsAg sangat tergantung dari kelainan histologis yang didapatkan pada jaringan hati. Semakin lama seorang pengidap kronik mengidap infeksi HBV maka semakin besar kemungkinan untuk menderita penyakit hati kronik akibat infeksi HBV tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa 40% pengidap infeksi HBV kronik yang mencapai usia dewasa akan meninggal akibat penyakit hati kronik misalnya sirosis atau KHP. Disamping itu seorang pengidap kronik dapat menjadi HBsAg negatif walaupun jarang. Hal ini terjadi pada 1% dari pengidap kronik setiap tahunnya.(11)

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Hadi, S., 2000. Hepatologi, hal: 3-34; Penerbit Mandar Maju, Bandung,

2. Soemoharjo, S., 2002. Vaksinasi. Hepatitis B, dalam Simposium Sehari Hepatitis B dan C, hal: 1-14, Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

3. Markum, A.H., 1991. Hepatitis virus B Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, hal: 523; Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

4. National Center for Infectious Disease, 2005; http:// www. Cdc. Gov/ncidod/diseases/hepatitis/B/ fact. htm

5. Soejoenoes, S., 2001. Pengeloaan Hepatitis B Dalam Kehamilan dan Persalinan, Media Medika Indonesiana, Volume 36, No 3, hal 142, FK UNDIP, Semarang

6. Behrman, R.E. dan Vaughan, V.C., Nelson1992, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian 2, Edisi 12, , hal 1120-1123, Penerbit EGC, Jakarta,

7. Ranuh, I.G.N., 2001. Buku Imunisasi Di Indonesia, Edisi I, hal: 83-85, Satgas Imunisasi IDAI, Jakarta,

8. Isselbacher, et al, Harrison, 2000, Hepatitis A sampai E, dalam Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Volume 4, Edisi 13, hal: 1644, Penerbit EGC, Jakarta

9. Anderson S, dan Lorraine C. W. 1993. Hepatitis Virus, dalam Patofisiologi Konsep klinis Proses-proses Penyakit, edisi 2, bag. 1, hal: 441, EGC, Jakarta,

10. Noer S., 1996. Hepatitis Virus Akut, dalam Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1, ed.-3, set-8, hal: 322, FKUI, Jakarta

11. Saputra, L., 1999. Hepatitis virus akut, dalam The Merck Manual Jilid 2, ed 16, Hal 252-271, Bina rupa aksan, Jakarta

Senin, 01 Juni 2009

UpToDate 17.1 For PC and PDA

 

Harga: Rp 100.000 (1 DVD)

A unique resource for clinicians and patients
The idea behind UpToDate is relatively simple, but totally unique. )
Every day, clinicians have questions about patient care. Patients have questions about their health as well. Why not recruit a faculty of experts to answer those questions, keep the information updated, and create a format that is easy to use? Why not also provide all of the necessary background information to understand why the recommendations are being made?
UpToDate does all of that and much more.
UpToDate is a worldwide clinical community that you can be part of and benefit from.
UpToDate is the largest clinical community in the world dedicated to synthesizing knowledge for clinicians and patients. Our community includes more than 3,800 expert clinicians who function as authors, editors and peer reviewers and over 340,000 users who provide feedback and questions to our editorial group. Our role is to facilitate interaction among members of the health care community and to synthesize and disseminate information in order to help doctors be better doctors.
UpToDate answers your clinical questions.
UpToDate is an electronic information resource - available on the Web, desktop, and PDA. With UpToDate, you can log in from the office, exam room, or bedside and get specific, detailed answers to your clinical questions. Over eighty million patient-related problems are researched each year with UpToDate.
UpToDate is comprehensive and current, keeping you informed of the latest clinical finding
UpToDate covers more than 7,400 topics in 13 medical specialties and includes more than 76,000 pages of text, graphics, links to Medline abstracts, more than 254,000 references, and a drug database. Our physician editors and authors review and update the content continuously. An updated version of UpToDate is released every four months.
UpToDate provides treatment recommendations that help patients get the best possible care. }
UpToDate includes treatment recommendations based on the best medical evidence. Recommendations are kept current as new studies are released and practices change. We are now grading our recommendations, so you can assess their strength and the quality of the evidence more quickly. For more details, please see our editorial policy.
UpToDate is written by expert physicians in their respective fields, so you have confidence in our recommendations.
More than 3,800 physician authors and editors, who are experts in their respective fields, write topic reviews that cover all the major aspects of a particular condition, including symptoms, tests and diagnosis, and treatment options. All topics are also subjected to rigorous peer review.
UpToDate is evidence-based, providing you with information you can rely on.
UpToDate is evidence-based and uses a literature-driven updating system; more than 400 journals are monitored by editors and authors, and anytime something of importance is published, it is incorporated into the program. The key word here is "incorporated." UpToDate is not a journal watch. New studies are not simply added, but rather they are placed in the context of what has already been published in that field.
UpToDate is unbiased - providing you information that is not influenced by commercial interests.
We believe it is crucial to maintain our editorial independence, so we do not accept money from pharmaceutical companies or other advertisers.

Minggu, 31 Mei 2009

POLIP NASI

 

Polip nasi ialah massa lunak yang bertangkai di dalam rongga hidung yang terjadi akibat inflamasi mukosa. Permukaannya licin, berwarna putih keabu-abuan dan agak bening karena mengandung banyak cairan. Bentuknya dapat bulat atau lonjong, tunggal atau multipel, unilateral atau bilateral. Polip dapat timbul pada penderita laki-laki maupun perempuan, dari usia anak-anak sampai usia lanjut. Bila ada polip pada anak di bawah usia 2 tahun, harus disingkirkan kemungkinan meningokel atau meningoensefalokel.

Dulu diduga predisposisi timbulnya polip nasi ialah adanya rinitis alergi atau penyakit atopi, tetapi makin banyak penelitian yang tidak mendukung teori ini dan para ahli sampai saat ini menyatakan bahwa etiologi polip nasi masih belum diketahui dengan pasti.

Histopatologi polip nasi

Secara makroskopik polip merupakan massa dengan permukaan licin, berbentuk bulat atau lonjong, berwarna pucat keabu-abuan, lobular, dapat tunggal atau multipel dan tidak sensitif (bila ditekan/ditusuk tidak terasa sakit). Warna polip yang pucat tersebut disebabkan oleh sedikitnya aliran darah ke polip. Bila terjadi iritasi kronis atau proses peradangan warna polip dapat berubah menjadi kemerah-merahan dan polip yang sudah menahun warnanya dapat menjadi kekuning-kuningan karena banyak mengandung jaringan ikat.

Tempat asal tumbuhnya polip terutama dari tempat yang sempit di bagian atas hidung, di bagian lateral konka media dan sekitar muara sinus maksila dan sinus etmoid. Di tempat-tempat ini mukosa hidung saling berdekatan. Bila ada fasilitas pemeriksaan dengan endoskop, mungkin tempat asal tangkai polip dapat dilihat. Dari penelitian Stammberger didapati 80% polip nasi berasal dari celah antara prosesus unsinatus, konka media dan infundibulum.

Ada polip yang tumbuh ke arah belakang dan membesar di nasofaring, disebut polip koana. Polip koana kebanyakan berasal dari dalam sinus maksila dan disebut juga polip antro-koana. Menurut Stammberger polip antrokoana biasanya berasal dari kista yang terdapat pada dinding sinus maksila. Ada juga sebagian kecil polip koana yang berasal dari sinus etmoid posterior atau resesus sfenoetmoid.

Diagnosis Polip Nasi

Anamnesis

Keluhan utama penderita polip nasi ialah hidung rasa tersumbat dari yang ringan sampai berat, rinore mulai yang jernih sampai purulen, hiposmia atau anosmia. Mungkin disertai bersin-bersin, rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala di daerah frontal. Bila disertai infeksi sekunder mungkin didapati post nasal drip dan rinore purulen. Gejala sekunder yang dapat timbul ialah bernafas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur dan penurunan kualitas hidup.

Gejala pada saluran napas bawah didapati pada kurang lebih sepertiga kasus polip, dapat berupa batuk kronik dan mengi, terutama pada penderita polip nasi dengan asma.

Selain itu harus ditanyakan riwayat rintis alergi, asma, intoleransi terhadap aspirin dan alergi obat lainnya serta alergi makanan.

Pemeriksaan Fisik

Polip nasi yang masif dapat menyebabkan deformitas hidung luar sehingga hidung tampak mekar karena pelebaran batang hidung. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat sebagai massa yang berwarna pucat yang berasal dari meatus medius dan mudah digerakkan.

Untuk kepentingan penelitian agar hasil pemeriksaan dan pengobatan dapat dilaporkan dengan standar yang sama, Mackay dan Lund pada tahun 1997 membuat pembagian stadium polip sebagai berikut, stadium 0 : tidak ada polip, stadium 1 : polip masih terbatas di meatus medius, stadium 2: polip sudah keluar dari meatus medius, tampak di rongga hidung tapi belum memenuhi rongga hidung, stadium 3: polip yang masif.

Naso-endoskopi

Adanya fasilitas endoskop (teleskop) akan sangat membantu diagnosis kasus polip yang baru. Polip stadium 2 kadang-kadang tidak terlihat pada pemeriksaan rinoskopi anterior tetapi tampak dengan pemeriksaan nasoendoskopi.

Pada kasus polip koanal juga sering dapat dilihat tangkai polip yang berasal dari ostium asesorius sinus maksila.

Pemeriksaan Radiologi

Foto polos sinus paranasal (posisi Waters, AP, Caldwell dan lateral) dapat memperlihatkan penebalan mukosa dan adanya batas udara-cairan di dalam sinus, tetapi sebenarnya kurang bermafaat pada kasus polip nasi karena dapat memberikan kesan positif palsu atau negatif palsu, dan tidak dapat memberikan informasi mengenai keadaan dinding lateral hidung dan variasi anatomis di daerah kompleks ostio-meatal. Pemeriksaan tomografi komputer (TK, CT scan) sangat bermanfaat untuk melihat dengan jelas keadaan di hidung dan sinus paranasal apakah ada proses radang, kelainan anatomi, polip atau sumbatan pada kompleks ostiomeatal. TK terutama diindikasikan pada kasus polip yang gagal diobati dengan terapi medikamentosa, jika ada komplikasi dari sinusitis dan pada perencanaan tindakan bedah terutama bedah endoskopi. Biasanya untuk tujuan penapisan dipakai potongan koronal, sedangkan pada polip yang rekuren diperlukan juga potongan aksial.

Penatalaksanaan

Tujuan utama pengobatan pada kasus polip nasi ialah menghilangkan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pasien. Selain itu juga diusahakan agar frekuensi infeksi berkurang, mengurangi/menghilangkan keluhan pernapasan pada pasien yang disertai asma, mencegah komplikasi dan mencegah rekurensi polip.

Pemberian kortikosteroid untuk menghilangkan polip nasi disebut juga polipektomi medikamentosa. Untuk polip stadium 1 dan 2, sebaiknya diberikan kortikosteroid intranasal selama 4-6 minggu. Bila reaksinya baik, pengobatan ini diteruskan sampai polip atau gejalanya hilang. Bila reaksinya terbatas atau tidak ada perbaikan maka diberikan juga kortikosteroid sistemik. Perlu diperhatikan bahwa kortikosteroid intranasal mungkin harganya mahal dan tidak terjangkau oleh sebagian pasien, sehingga dalam keadaan demikian langsung diberikan kortikosteroid oral. Dosis kortikosteroid saat ini belum ada ketentuan yang baku, pemberian masih secara empirik misalnya diberikan Prednison 30 mg per hari selama seminggu dilanjutkan dengan 15 mg per hari selama seminggu.Menurut van Camp dan Clement dikutip dari Mygind dan, Lidholdt untuk polip dapat diberikan prednisolon dengan dosis total 570 mg yang dibagi dalam beberapa dosis, yaitu 60 mg/hari selama 4 hari, kemudian dilakukan tapering off 5 mg per hari. Menurut Naclerio pemberian kortikosteroid tidak boleh lebih dari 4 kali dalam setahun. Pemberian suntikan kortikosteroid intrapolip sekarang tidak dianjurkan lagi mengingat bahayanya dapat menyebabkan kebutaan akibat emboli. Kalau ada tanda-tanda infeksi harus diberikan juga antibiotik. Pemberian antibiotik pada kasus polip dengan sinusitis sekurang-kurangnya selama 10-14 hari.

Kasus polip yang tidak membaik dengan terapi medikamentosa atau polip yang sangat masif dipertimbangkan untuk terapi bedah. Terapi bedah yang dipilih tergantung dari luasnya penyakit (besarnya polip dan adanya sinusitis yang menyertainya), fasilitas alat yang tersedia dan kemampuan dokter yang menangani. Macamnya operasi mulai dari polipektomi intranasal menggunakan jerat (snare) kawat dan/ polipektomi intranasal dengan cunam (forseps) yang dapat dilakukan di ruang tindakan unit rawat jalan dengan analgesi lokal; etmoidektomi intranasal atau etmoidektomi ekstranasal untuk polip etmoid; operasi Caldwell-Luc untuk sinus maksila. Yang terbaik ialah bila tersedia fasilitas endoskop maka dapat dilakukan tindakan endoskopi untuk polipektomi saja, atau disertai unsinektomi atau lebih luas lagi disertai pengangkatan bula etmoid sampai Bedah Sinus Endoskopik Fungsional lengkap.27-28,31 Alat mutakhir untuk membantu operasi polipektomi endoskopik ialah microdebrider (powered instrument) yaitu alat yang dapat menghancurkan dan mengisap jaringan polip sehingga operasi dapat berlangsung cepat dengan trauma yang minimal.27

Untuk persiapan prabedah, sebaiknya lebih dulu diberikan antibiotik dan kortikosteroid untuk meredakan inflamasi sehingga pembengkakan dan perdarahan berkurang, dengan demikian lapang-pandang operasi lebih baik dan kemungkinan trauma dapat dihindari.

Pasca bedah perlu kontrol yang baik dan teratur mengunakan endoskop, dan telah terbukti bahwa pemberian kortikosteroid intranasal dapat menurunkan kekambuhan.

Updates in Pediatric Allergic and Immunologic Diseases (UPAID) 2009

 

First Announcement Seminar Updates in Pediatric Allergic and Immunologic Diseases (UPAID) 2009 (PLD FKUI bekerjasama dengan Divisi Alergi Imunologi Dept. Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM):
Seminar ini adalah seminar yang telah diadakan untuk kedua kalinya di FKUI. Pada seminar yang diadakan tahun lalu difokuskan pada alergi anak. Untuk tahun ini, panitia menambahkan berbagai topik mengenai penyakit imunologi pada anak, termasuk HIV/AIDS.
WAKTU DAN TEMPAT
Hari : Sabtu-Minggu
Tanggal : 4-5 Juli 2009
Waktu : 08.00 – 14.45 WIB
Tempat : Aula FKUI Jl. Salemba Raya No.6 Jakarta
Pusat
TOPIK SEMINAR
1. Allergic March: Early Prevention and General
Management in Allergic Disease
2. Allergic Rhinitis in Children
3. Current Management of Atopic Dermatitis
4. Current Management of Allergic Conjunctivitis
5. Management Concepts of Asthma in Children
6. Asthma Update: Inhalation Therapy on Management
of Asthma in Children
7. Diagnostic Tools for Allergic Disease
8. Allergic Reaction To Drugs
9. How To Manage Anaphylactic Shock
10. Diagnosis and Management of of Cow's Milk Allergy
11. Probiotics and GI Disorders
12. The Role of Probiotics in Allergy and Immunity
13. Comprehensive Management of Children with
HIV/AIDS
14. Newborns with HIV: What should Doctors do?
15. Purpura Henoch-Schonlein
16. Diagnosis and Management of Juvenile Rhematoid
Arthtritis
PEMBICARA SEMINAR
1. dr.Zakiudin Munasir, Sp.A(K)
2. dr.Nina Irawati, Sp.THT(K)
3. dr.Tina Wardhani W, Sp.KK(K)
4. dr.Lukman Edwar, Sp.M
5. dr.Bambang Supriyatno, Sp.A(K)
6. dr.Darmawan B.Setyanto, Sp.A(K)
7. dr.Dady Suyoko, Sp.A(K)
8. dr.Sjawitri Siregar, Sp.A(K)
9. dr.Badriul Hegar, Sp.A(K)
10. dr.Dina Muktiarti, Sp.A(K)
REGISTRASI
Spesialis Dokter umum
Early* 450.000 350.000
Late 500.000 400.000
Mahsiswa Non-UI Mahasiswa UI
Early * 250.000 175.000
Late 300.000 200.000
*Early = sebelum 1 Juni 2009 (31 Mei 2009)
Pembayaran dapat ditransfer ke rekening a.n. Yaulia Yanrismet Bahar
No. 122-00-0517191-6
Bank Mandiri KCP Jakarta RSCM
Contact Persons:
Pendaftaran peserta seminar:
Sena (08158228788)
Yaulia (081319255004)
Kerjasama Sponsorship dan Booth:
Irfan (0817808372)
Mulki (081310103558)

CURRENT UPDATE AND FUTURE DIRECTION OF HYPERTENSION AND CHRONIC HEART FAILURE

 

Simposium Ilmiah Akreditasi IDI
"CURRENT UPDATE AND FUTURE DIRECTION OF HYPERTENSION AND CHRONIC HEART FAILURE"
Pembicara:
dr. Santoso Karo karo, Sp JP
dr. Albert Sewiyanto, Sp JP
Kamis, 4 Juni 2009, pkl 11.30 - 16.00
Auditorium Lt. 6
RS MITRA KEMAYORAN
JAKARTA
Informasi dan Pendaftaran: 021-464 26 511 & 654 5555
Gratis bagi 75 pendaftar pertama, selebihnya 50.000,-
info dari : Dianita wahyu lestari

Manajemen Tuberculosis menuju Indonesia sehat 2010

 

Seminar dan Workshop "Manajemen Tuberkulosis Menuju Indonesia Sehat 2010"diadakan:
Seminar (6 Juni 2009 di Aula FK Universitas Airlangga kampusA)
Workshop (7 Juni 2009 di Fakultas Kedokteran Kampus A Universitas Airlangga)
SEMINAR 4SKP IDI:
Etiologi dan Patofisiologi Tuberculosis oleh dr. Laksmi Wulandari, Sp.P(K)
Epidemiologi Tuberculosis oleh Dr. Florentina Sustini, dr.,MS.
Trend TB oleh Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., MS., Sp.MK
Tatalaksana Pengobatan TB Paru Terkini oleh dr. Soedarsono, Sp.P(K)
WORKSHOP 5SKP IDI:
Anamnesis Pasien Tuberculosis dan Pemeriksaan Fisik Thorax Pasien Tuberculosis
Diagnosis Laboratorium Mikroskopis BTA
Analisis Foto thorax Pasien Tuberculosis
Pengisian formulir dan pencatatan Pasien Tuberculosis
General emergency Life Support pada kegawatan darurat Pasien Tuberculosis
Biaya Seminar: Mahasiswa 75rb, Dokter 100rb
Biaya Workshop: 150rb
Paket Seminar+Workshop: Mahasiswa 210rb, Dokter 230rb
Pembayaran dengan transfer:
- Rekening mandiri cabang Surabaya a.n. Dessy Widya 144-00-0712601
- Rekening BRI cabang Universitas Airlangga a.n. Dwi Retno Pujirahayu 0580-01-007735-50-9
Untuk Pembayaran Langsung dibuka mulai 25 Mei 2009 di Student Center FK UNAIR Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya
CONTACT PERSON: SARI (031603262700)
NINDY (0856468312022)
YAYAS (085731857702)

An Update on Low Back Pain : Diagnosis & Management

 

WAKTU & TEMPAT :
Sabtu, 6 Juni 09, jm 08.00 - 13.00
Auditorium Kampus B Univ. Trisakti (Lt.2)
Jl. Kyai Tapa, Grogol.
Materi :
- Faktor2 biomekanik dan ergonomik pada nyeri pinggang non spesifik
- Neurological aspect in LBP
- Osteoporosis sebagai salah satu faktor nyeri pinggang
- Awareness of carcinogenic & infection in LBP
- Pendekatan biomolekular pada nyeri pinggang traumatik dgn komplikasi cedera medulla spinalis
- Peran intraoperative neurophysiologic monitoring dalam tindakan bedah tulang belakang
- Prinsip penggunaan medikamentosa pada nyeri pinggang
- update on anagement of chronic LBP
- Peran rehabilitasi medik pada nyeri pinggang
BIAYA :
< 31 Mei : 100 rb
> 31 mei / on site : 150 rb
TRANSF :
Bank BCA Cab. Mandala Raya
a.n Inggrid Andriani Tirtadjaja dr. dan P. Punari
AC. No. 398 1358 501
Kirimkan bukti transf ke : (021) 5660 706 atau
e : cmefkusakti@gmail.com
CP :
- dr. Diana Samara, MKK : 0816 7089 22
- dr. Magdalena Wartono : 0816 9899 28
- Megawati : (021) 9246 6793
SEKRETARIAT :
FK Univ Trisakti
Ruang D.01 (Bag. Anatomi)
Jl. Kyai Tapa, Grogol (Kampus B), Jakarta
T : (021) 567 2731, 567 5786 (Ext : 2101)
F : (021) 5660 706
e : cmefkusakti@gmail.com

Simposium dan Workshop Penanganan Terpadu Infeksi HIV pada Bayi dan Anak

 

IDAI Cabang Jawa Timur Komisariat Malang menyelenggarakan Simposium dam Workshop Penanganan Terpadu Infeksi HIV pada Bayi dan Anak
Waktu : 11-12 Juli 2009
Tempat : Hotel Kusuma Agro Wisata, Batu
Simposium & Workshop : Rp 1.750.000 / onsite Rp 2.000.000
Terbatas 120 peserta
Simposium :
SpA : 600.000 / onsite 750.000
GP/PPDS : 400.000/ onsite 550.000
Mahasiswa / Perawat : 300.000 / onsite 450.000
Sekretariat:
IDAI Malang
Telp : 0341-332440 / 343343
email : idaimlg@yahoo.com
Transfer : Bank Niaga cab RSU Dr Saiful Anwar, Malang
a/n : dr.Ariani, SpA, Mkes
no rek panitia : 035-01-33035-12-5

PIT PERAPI

 

PIT XIII PERAPI
The 7th Congress and The 13th Annual Scientific Meetings of Indonesians Association of Plastic Surgeons
Time: June 4 – 6, 2009
Place: Club Bunga Resort, Batu
Workshops:
• Breast Augmentation (For Plastic Surgeons and Residents)
• Basic Surgery Skills (For GP and Medical Students)
Lectures:
• Competency based Curriculum
• Stem Cell and Tissue Engineering
• Wound care
• Breast Cancer and Reconstruction
• Congenital Anomalies
• Difficult defects and Chronic Wounds
• Traumatic Amputations
• Fat Transfer and Structural fat Graft
• Abdominal Wall Reconstruction
Fees:
Symposium
• Plastic Surgeon (Member of PERAPI) Rp 2.500.000,-
• Resident of Plastic Surgeon* Rp 1.500.000,-
• General Surgeon/ Other Specialist Rp 5.000.000,-
• GP Rp 2.500.000,-
• Medical Student* Rp 1.000.000,-
Workshops**
• Breast Augmentation Rp 2.500.000,-
• Basic Surgery Skill Rp 1.500.000,-
Notes:
* Needs to submit letter of recommendation from Program Director (resident) or Dean (medical student)
**Workshop participants must be registered as delegates of symposium
Payment:
Bank Mandiri Cab RSCM
dr. Audy Budiarty/ Theddeus Octavianus
Acc. No. 122-00-0514484-8
Secretariat:
PERAPI Office
Jl. Ki Mangunsarkoro 56, Jakarta Pusat
Phone: (021) 31909115, 3160179, 3142076
Fax: (021) 31909115, 3908086
CP: Evy Dearni 08137021850

"Jakarta" 4th National Symposium on Vascular Medicine

 

Integrative Approach on Vascular Disease : From Prevention to Intervention
30 July – 1 Agst 2009
Ritz Carlton Hotel, Jakarta
GP :
Rp. 500.000,-
Rp. 400.000,- (early Registration)
Specialist :
Rp. 750.000,-
Rp. 600.000,- (early registration)
Registration Fee Workshop :
- TCD, Carotid, Vertebral Duplex and Extremitas
- TEE
HOTEL :
Rp. 1.250.000,- (deluxe)
Contact Person :
Secretariat National Cardiovascular Center Harapan Kita (Renny)
ekertariat
Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita
Jl. S. Parman Kav. 87, Slipi, Jakarta
Tel: (021) 5684085; 5684093 (ext. 2831)
Fax: (021) 56963795

One Day Symposium An Update Management of Cardiac Emergency for Adult

 

Seminar CME yang diadakan pada tanggal 6 Juni 2009 bertempat di Convention Hall * ASRI MEDICAL CENTRE* Jln. HOS Cokroaminoto no. 17 Yogyakarta.
Pembicara :
1. Prof. dr. Bambang Irawan, Sp.PD(K) KV, Sp.JP(K) FIHA, FASCC
2. dr.H. Budi Yuli Setianto., Sp. PD(K)KV, Sp.JP(K)FIHA.
3. dr. Sasmito Nugroho Sp.A (K)
4. dr. Noormanto, Sp. A (K)
dikirim oleh Danni Mahendra
Kontribusi Peserta :
1. Mahasiswa/KoAss/Perawat : 100.000
2. Dokter Umum : 120.000
3. Dokter Spesialis : 150.000
Contact Person :
1. Danni Mahendra 08121586575
2. Juliana Munir 081915517279
3. M. Wildan 081578775518

Seminar Updates in Pediatric Allergic and Immunologic Diseases (UPAID)Se 2009

 

Harga Early:
Spesialis anak
Rp 450.000
GP (dokter umum)
Rp350.000
Mhasiswa Non-UI
Rp250.000
Mahasiswa UI
Rp175.000
*Early = sebelum 1 Juni 2009 (31 Mei 2009)
Pembayaran dapat ditransfer ke rekening a.n. Yaulia Yanrismet Bahar
No. 122-00-0517191-6
Bank Mandiri KCP Jakarta RSCM
Pendaftaran peserta seminar:
Sena (08158228788)
Yaulia (081319255004)
1 Juni '09- on the spot (Late):
Spesialis anak 500.000, GP 400.000, Mhsswa non UI 300.000, Mhsswa UI 200.000
Seminar 4-5 Juli 2009@aula FKUI, akreditasi IDI (sedang diurus jumlahnya),sertifikat, coffee break 2 x, lunch 2 x..n many more...

Jakarta International Aerospace Medicine Symposium (JIAMS) 2009

 

Dalam rangka Kongres Perdospi (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia) dan Munas Perkespra (Perhimpunan kesehatan Penerbangan Indonesia) 2009 akan dilaksanakan sebuah simposium international bertajuk Jakarta International Aerospace Medicine Symposium (JIAMS) 2009 pada tanggl 1-2 Juni 2009 bertempat di Gedung Baru Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) Dr Saryanto, jl. MT Haryono, Jakarta Selatan. Tema simpsium 2 hari ini adalah : "Flying Safety : Towards an Integrated Approach". Dengan maraknya kejadian kecelakaan pesawat pesawat tahun-tahun belakangan ini di Indonesia, peran dokter yang berminat berkecimpung di bidang penerbangan diharapkan kiat besar. Faktor human error, merupakan kajian yang makin menarik minat berbagai kalangan. Demikian kaitannya dengan Travel medicine juga menjadi perhatian berbagai kalangan. Apakah setiap Perusahaan Penerbangan harus mempunyai dokter penerbangan (Flight Surgeon) atau SpKP (Spesialis Kedokteran Penerbangan) ? Apakah usia kompetensi pilot dapat boleh sampai usia 65 tahun ? Dan lain-lain.Semua akan dibahas disini.
Akan hadir pembicara dari dalam dan luar negeri. dari luar negeri dari Amerika Serikat dan Singapura. Dari dalam negeri selain dari kalangan kesehatan penerbangan di TNI AU dan Ditjen Perhubungan Udara, juga dari kalangan akademisi, praktisi penerbangan, dan KNKT.
Bagi yang berminat hadir silahkan kirim email ke : dr.wawan@ruspau-antariksa.com atau via facebook ini.Atau fax ke : 0218098665.