Studi terbaru menujukkan bahwa, pemaparan jangka panjang dari polusi akibat kendaraan mungkin berkontribusi terhadap kejadian dan perkembangan dari penyakit diabetes mellitus. Studi yang dilakukan oleh Dr. Zorona dan kolega dari Institute of Cancer Epidemiology, Danish Cancer Society, Kopenhagen, Denmark telah dipublikasikan dalam Diabetes Care tahun 2011 ini.
studi yang melibatkan sebanyak 57.053 subyek dari the Danish Diet, Cancer, and Health cohort in the Danish National Diabetes Register ini diikuti sejak 1993 - 1997. Parameter yang diukur adalah kadar nitrogen dioxide, diperkirakan adanya korelasi antara kadara NO2 yang ada dalam darah dengan risiko kejadian diabetes mellitus. Dan untuk membutikan hal tersebut dilakukan iji statistik dengan menggunakan Cox regression model.
Hasil dari studi tersebut rata-rata waktu follow up adalah 9.7 tahun dari sebanyak 51.818 subyek yang memenuhi sebagai subyek. terdapat 4,040 (7.8%) angka kejadian diabetes mellitus total dan sebanyak 2.877 atau 5.5%0 yang sudah dikonfirmasikan dengan pemeriksaan laboratorium. Polusi udara mungkin tidak berhubungan dengan semua (hazard ratio 1.00 [95% CI 0.97–1.04] per rental kuartil sebesar 4,9 µg/m3 berarti kadar NO2 sejak 1971), tetapi hubungan statistik yang signifikan batas terdeteksi dengan kasus yang dikonfirmasi diabetes (1,04 [1,00-1,08]). Diantara kasus diabetes dikonfirmasi, efek yang meningkat drastis dalam merokok (1,12 [1,05-1,20]) dan orang aktif secara fisik (1.10 [1,03-1,16]).
Kesimpulan dari studi tersebut, menunjukkan pemaparan dalam jangka waktu lama polusi udara yang berhubungan dengan poluasi kendaraan/ lalu lintas mungkin berkontribusi terhadap perkembangan diabetes, khususnya pada individi yang dengan kebiasaan hidup yang sehat, tidak merokok, dan individu yang aktif secara fisik.
Sumber: http://adf.ly/5Kgda
0 komentar:
Posting Komentar