Studi terbaru menunjukkan bahwa formula baru diclofenac sodium 75 mg/1 mLyang diberikan secara intra-deltoid lebih unggul dibandingkan dengan formula konvensional 75 mg/3 mL yang diberikan secara intra-gluteal. Injeksi diclofenac intra-deltoid dikaitkan dengan absorpsi yang lebih cepat dibandingkan dengan injeksi intra-gluteal. Hal ini merupakan hasil studi yang dilakukan oleh Shah P, dan kolega yang dipublikasikan dalam International Journal of Clinical Pharmacology and Therapy tahun 2011.
Total 250 pasien dengan nyeri pasca operasi secara acak menerima injeksi diclofenac 75 mg/1 mL atau diclofenac 75 mg/3 mL. Parameter utama yang diukur adalah onset analgesia dan penurunan intensitas nyeri. Derajat keparahan nyeri di tempat injeksi dan efek samping juga dievaluasi.232 pasien menyelesaikan studi ini. Waktu rata-rata onset analgesia sebanding pada kedua kelompok (16,17 ± 12,70 menit pada kelompok diclofenac 75 mg/1 ml dan 19,16 ± 11,79 menit pada kelompok diclofenac 75 mg/3 ml). Akan tetapi, secara signifikan lebih banyak pasien yang mencapai efek analgesia dalam waktu kurang dari 5 menit dan mengalami rasa nyeri yang lebih ringan di tempat injeksi pada kelompok diclofenac 1 mL. Kebutuhan untuk analgesik penolong juga lebih sedikit pada kelompok diclofenac 1 mL (2,5% vs 9,82%). Tidak ada efek samping yang dilaporkan. Secara signifikan, lebih banyak pasien dan dokter yang menilai efikasi dan keamanan diclofenac 1 mL ini sempurna.
Kesimpulan: Kedua formula diclofenac efektif dan aman dalam penanganan nyeri pasca operasi, di mana kebutuhan analgesik penolong lebih sedikit dan rasa nyeri di tempat injeksi lebih ringan pada kelompok diclofenac 75 mg/1 mL. Formula 1 mL memiliki keunggulan, di mana formula ini diinjeksikan secara intra-deltoid. Hal ini akan sangat bermanfaat pada pasien-pasien dengan berat badan berlebih atau obesitas yang memiliki lapisan lemak yang tebal pada area gluteal.
Sumber: http://adf.ly/5Kg01
0 komentar:
Posting Komentar