Studi epidemiologis telah melaporkan hasil yang inkonsisten terkait obesitas pada BPH. Namun sebuah meta-analisis terbaru menunjukkan bahwa indeks masa tubuh berkaitan dengan risiko BPH. Meta-analisis yang dilakukan oleh Wang dan kolega ini dipublikasikan dalam jurnal Prostate Cancer and Prostatic Diseases bulan Desember 2011.
Dalam studi ini penelitian-penelitian yang memenuhi syarat dilakukan dengan pencarian website komputer dan review referensi, dan selanjutnya data yang ada dianalisis dan disarikan dengan model acak untuk mendapatkan perkiraan risiko. Meta-analisis dilakukan untuk studi yang melaporkan perkiraan kategori risiko untuk serangkaian tingkat pemaparan.
Dalam studi ini penelitian-penelitian yang memenuhi syarat dilakukan dengan pencarian website komputer dan review referensi, dan selanjutnya data yang ada dianalisis dan disarikan dengan model acak untuk mendapatkan perkiraan risiko. Meta-analisis dilakukan untuk studi yang melaporkan perkiraan kategori risiko untuk serangkaian tingkat pemaparan.
Sebanyak 19 studi memenuhi kriteria inklusi dari meta-analisis. Hubungan positif dengan indeks massa tubuh (BMI) terlihat pada BPH dan gejala saluran kemih bagian bawah (LUT-lower urinary tract) kelompok gabungan (rasio odds = 1,27, CI 95% 1,05-1,53). Dalam analisis subkelompok, BMI menampilkan hubungan dosis-respons positif dengan BPH/ LUT dalam studi kasus kontrol berbasis populasi dan hubungan positif marjinal diamati antara risiko BPH dan peningkatan BMI. Namun, tidak ada hubungan antara BPH/LUT dan BMI diamati dalam subkelompok lainnya dikelompokkan berdasarkan desain penelitian, wilayah geografis atau hasil primer.
Berdasarkan hasil meta-analisis tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa secara keseluruhan dari literatur yang ada menunjukkan bahwa BMI dikaitkan dengan peningkatan risiko BPH. Upaya-upaya lebih lanjut harus dilakukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan mengklarifikasi mekanisme biologis yang mendasari.
Sumber: http://adf.ly/5Kh5G
0 komentar:
Posting Komentar