Sebuah penelitian dilakukan untuk mengevaluasi efek dan keamanan analgesik dan anti-piretik ibuprofen dibandingkan dengan asetaminofen pada pasien anak-anak dan dewasa telah dipublikasikan dalam jurnal The Lancet tahun 2011.
Dalam studi tersebut, pencarian data-data yang diperlukkan dilakukan dengan menggunakan PubMed/MEDLINE (sepanjang August 2009) and EMBASE (sepanjang Januari 2008), dan pencarian dibatasi dengan data-data dalam bahasa Inggris saja. Dalam PubMed/ MEDLINE, pencarian kata yang digunakan adalah ibuprofen, acetaminophen, paracetamol, penelitian klinik dan penelitian acak terkontrol. Artikel yang dipilih hanya artikel yang secara langsung membandingkan ibuprofen dengan acetaminophen.
Setelah dilakukan pengumpulan data, ditemukan 85 penelitian yang berhubungan dengan tujuan analisa; 54 data mengenai efikasi analgetik, 35 data mengenai efikasi anti-piretik/ penurunan suhu, dan 66 data mengenai kemanan obat (beberapa artikel menunjukkan beragam data). Analisa kualitatif yang dilakukan memperlihatkan bahwa pada umumnya ibuprofen lebih efektif dibandingakan dengan acetaminophen sebagai terapi untuk nyeri dan demam baik pada populasi anak maupun dewasa. Selain itu analisa yang dilakukan memperlihatkan bahwa kedua obat tersebut aman.
Hasil kualitatif nyeri dan demam yang terhitung adalah untuk pasien dewasa (standardized mean difference [SMD] 0,69; 95% CI 0,57 hingga 0,81) dan pada anak-anak (SMD 0,28; 95% CI 0,10 hingga 0,46) untuk nyeri 2 jam pasca-pemberian dan untuk demam pada anak-anak (SMD 0,26; 95% CI 0,10 hingga 0,41) 4 jam pasca-pemberian. Kesimpulan mengenai penurunan suhu/ demam pada pasien dewasa tidak dapat dilakukan karena kurangnya data. Kejadian efek samping antara ibuprofen dengan paracetamol tidak berbeda secara bermakna, baik pada pasien dewasa (1,12; 95% CI 1,00 hingga 1,25), maupun pada pasien anak (0,82; 95% CI 0,60 hingga 1,12).
Hasil kualitatif nyeri dan demam yang terhitung adalah untuk pasien dewasa (standardized mean difference [SMD] 0,69; 95% CI 0,57 hingga 0,81) dan pada anak-anak (SMD 0,28; 95% CI 0,10 hingga 0,46) untuk nyeri 2 jam pasca-pemberian dan untuk demam pada anak-anak (SMD 0,26; 95% CI 0,10 hingga 0,41) 4 jam pasca-pemberian. Kesimpulan mengenai penurunan suhu/ demam pada pasien dewasa tidak dapat dilakukan karena kurangnya data. Kejadian efek samping antara ibuprofen dengan paracetamol tidak berbeda secara bermakna, baik pada pasien dewasa (1,12; 95% CI 1,00 hingga 1,25), maupun pada pasien anak (0,82; 95% CI 0,60 hingga 1,12).
Kesimpulan dari pada ahli adalah bahwa ibuprofen sama/ lebih efektif dibandingkan dengan asetaminofen sebagai terapi untuk nyeri dan demam pada pasien dewasa maupun anak-anak. Ibuprofen seaman acetaminophen dalam analisa yang dilakukan.
Sumber: http://adf.ly/5Kgq2
0 komentar:
Posting Komentar