Kontroversi mengenai peningkatan risiko diabetes pada pasien yang diterapi dengan statin dosis tinggi telah mendorong pada ahli dalam penelitian-penelitian yang pernah menggunakan statin untuk kembali melakukan analisa terhadap penelitian yang pernah dilakukan untuk melihat ada tidaknya tanda-tanda diabetes, yang mungkin sebelumnya tidak terpantau. Dalam penelitian EFFECT yang dilakukan oleh para ahli tersebut dan disampaikan pada pertemuan WCC (World Congress of Cardiology) 2012, ternyata tidak memperlihatkan tanda-tanda peningkatan risiko diabetes melitus baik antara pasien yang diterapi dengan statin dosis rendah maupun dosis tinggi.
Analisa yang meneliti data dari 7746 pasien dan dipimpin oleh Dr Altayyeb Yousef dan rekan dari Institute for Clinical Evaluative Sciences, Toronto, Ontario, Kanada tersebut memperlihatkan baha para dokter sebenarnya percaya bahwa manfaat yang diberikan oleh pemberian statin melebihi risiko efek samping yang diberikannya, namun peringatan dari FDA (Food and Drug Administration) Amerika beberapa waktu yang lalu mengenai efek statin terhadap risiko diabetes membuat para dokter lebih berhati-hati dalam memberikan statin dosis tinggi pada pasien.
Analisa EFFECT, yang merupakan penelitian kohort meneliti efek pemberian statin terhadap kematian, kematian atau SKA (sindrom koroner akut) dan kejadian diabetes baru. Semua pasien yang dilibatkan telah menjalani rawat inap karena infark miokard akut. Dr Yousef dan rekan tidak menemukan perbedaan yang bermakna untuk semua endpoint penelitian dalam 5 tahun antara kelompok terapi statin dosis tinggi dengan dosis rendah. Dalam setiap tahunnya, risiko terjadinya diabetes pada kelompok terapi statin intensif lebih rendah secara numerik dibandingkan dengan kelompok statin dosis sedang, namun tidak berbeda bermakna secara statistik. Sebaliknya, walaupun tidak berbeda secara bermakna (statistik) risiko kematian dan infark secara numerik lebih tinggi pada pasien yang diberikan statin dosis rendah dibandingkan dengan pasien yang diberikan statin dosis tinggi.
Pesan yang ingin disampaikan oleh para ahli dalam penelitian EFFECT ini adalah bahwa selama ini pemberian statin telah memberikan manfaat yang bermakna, dan, ditambahkan oleh Dr Yousef bahwa risiko diabetes karena statin (dibandingkan dengan plasebo) mungkin ada, namun bila dibandingkan dengan statin dosis rendah, perbedaannya tidak bermakna. Dr Yousef dan rekan terus menekankan bahwa manfaat statin melebihi risiko diabetes yang mungkin dapat ditimbulkannya. Penelitian lanjutan berupa penelitian prospektif perlu dilakukan untuk meneliti perbandingan manfaat dan risiko pemberian statin pada kelompok pasien dengan risiko tinggi diabetes, termasuk wanita dengan riwayat diabetes dalam kehamilan, baik pada pasien ras Asia maupun pasien Kaukasian.(YYA)
Sumber: http://www.kalbemedical.org/News/tabid/229/id/1526/Statin-Dosis-Tinggi-maupun-Rendah-Sebanding-dalam-Peningkatan-Risiko-Diabetes.aspx
0 komentar:
Posting Komentar