Para dokter di Jepang telah mengonfirmasikan secara endoskopik bahwa bila terapi menggunakan rabeprazole dosis standar tidak berhasil memperbaiki refluks esofagitis, maka pemberian rabeprazole dua kali sehari dapat bermanfaat mengatasi refluks tersebut. Kesimpulan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Yoshikazu Kinoshita dan rekan dari Shimane University School of Medicine, Izumo, Shimane, dan Dr. Michio Hongo dan rekan dari Tohoku University Hospital, Sendai, Miyagi, Jepang. Hasil penelitian ini juga telah dipublikasikan secara online dalam the American Journal of Gastroenterology bulan Maret 2012.
Para ahli berpendapat bahwa kurang lebih 10% pasien dengan refluks esofagitis tidak mengalami perbaikan gejala dengan pemberian PPI (proton pump inhibitor) sekali sehari, selama 8 minggu, dan panduan merekomendasikan pemberian PPI dengan dosis dua kali lipat pada kasus-kasus ini. Walau demikian, rekomendasi tersebut belum pernah dievaluasi dengan tindakan endoskopik untuk melihat perbaikan yang terjadi.Para ahli dalam penelitian yang dilakukan mengatakan bahwa dalam analsia sub-kelompok yang dilakukan, angka kesembuhan lebih tinggi pada kelompok yang diberikan rabeprazole 10 mg dan 20 mg dua kali sehari dibandingkan dengan pemberian 20 mg sehari, terutama pada pasien-pasien dengan heartburn pada malam hari atau gangguan tidur yang berhubungan dengan efek obat pada malam hari (nocturnal symptoms).
Penelitian yang dilakukan melibatkan 337 pasien dengan refluk esofagitis refrakter walau telah diberikan PPI selama 8 minggu. Penelitian dilakukan secara acak, tersamar ganda, dengan membandingkan rabeprazole 10/ 20 mg dua kali sehari, dengan rabeprazole 20 mg sehari sebagai pembanding, selama 8 minggu. Para peserta dalam penelitian menjalani pemeriksaan esofago-gastro-duodenoskopi pada baseline, minggu ke-4 dan minggu ke-8.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa angka kesembuhan lebih tinggi secara bermakna pada kelompok terapi rabeprazole 10/ 20 mg dua kali sehari, dibandingkan dengan rabeprazole 20 mg sehari. Selain itu para ahli juga menyampaikan bahwa efek samping yang tidak diperkirakan terjadi lebih banyak secara bermakna pada kelompok terapi rabeprazole 20 mg dua kali sehari, namun tidak pada kelompok rabeprazole 10 mg dua kali sehari atau rabeprazol 10 mg sehari.
Sesuai dengan hasil penelitian ini, Dr Kinoshita dan Dr Hongo menyimpulkan bahwa pasien dengan refluks esofagitis yang resisten dengan PPI tingkat A atau B dapat diterapi dengan baik menggunakan rabeprazole 10 mg dua kali sehari, sementara itu pemberian rabeprazole dosis 20 mg dua kali sehari dapat diberikan sebagai dosis optimal pada pasien dengan refluks esofagitis yang resisten dengan PPI tingkat C atau D. (YYA)
Referensi:
Kinoshita Y, Hongo M, The Japan TWICE Study Group. Efficacy of Twice-Daily Rabeprazole for Reflux Esophagitis Patients Refractory to Standard Once-Daily Administration of PPI: The Japan-Based TWICE Study. The American Journal of Gastroenterology 2012 107, 522-30.
Sumber: http://www.kalbemedical.org/News/tabid/229/id/1527/Rabeprazole-Dua-Kali-Sehari-Memberikan-Efek-yang-Lebih-Baik-pada-Pasien-GERD.aspx
0 komentar:
Posting Komentar