Aktivtitas fisik termasuk olah raga yang bersifat rekreasional akan menurunkan risiko kanker endometrium pada wanita khususnya dengan kegemukan atau obes. Hal ini merupakan kesimpulan dari studi yang dilakukan oleh Dr. C M Dieli-Conwright dari Division of Cancer Etiology, Department of Population Sciences, Beckman Research Institute of City of Hope, California, USA dan kolega yang telah dipublkasikan secara online dalam British Journal of Cancer bulan Juli 2013 ini.
Dalam studi tersebut, peneliti melibatkan sebanyak 93.888 guru-guru di California yang memenuhi syarat. Sebanyak 976 terdiagnosis kanker endometrium dalam kurun waktu 1995–1996 and 2007. Metode Cox proportional hazards regression digunakan untuk memperkirakan risikorelatif (RRS) dan 95%CI hubungan antara kanker endometrium (kurun waktu 54 tahun maupun 3 bulan sebelum bergabung dalam studi kohort) dengan aktivtias fisik rekreasional jangka panjang, ataupun secara keseluruhan serta berdasarkan "body size".
Peningkatan aktivitas fisik rekreasional 3 bulan sebelum penelitian berhubungan dengan penurunan risiko kanker endometrium (Ptrend0,006) dengan sekitar 25% penurunan risiko diantara wanita dengan aktivitas > 3 jam perminggu per tahun dan kurang dari 1/2 jam per minggu per tahun dengan RR RR, 0.76; 95% CI, 0.63–0.92. Hubungan sebaliknya terlihat pada wanita dengan kegemukan ((body mass index ≥25kgm−2; Ptrend=0.006), namun bukan pada wanita yang lebih langsing (Ptrend0,12). Aktivitas fisik derajat sedang pada 3 bulan sebelum studi menunjukkan penurunan risiko kanker endometrium.
Dari studi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa, peningkataan aktivitas fisik, khususnya aktivitas derajat sedang dan berat dapat sebagai perubahan gaya hidup pada wanita dengan kegemukan untuk menurunkan risiko kanker endometrium.(Red)
Referensi: C M Dieli-Conwright, H Ma, J V Lacey Jr, K D Henderson, S Neuhausen, P L Horn-Ross, D Deapen, J Sullivan-Halley and L Bernstein. Long-term and baseline recreational physical activity and risk of endometrial cancer: the California Teachers Study.British Journal of Cancer (2013) 109, 761–768. doi:10.1038/bjc.2013.61
PT. Bhineka Usada Raya, PT. Dharma Bhakti Medika Sejati
BalasHapusAtom, Nonin, Endoscope Pentax, Hitachi, Acoma
CT Scan
adalah sebuah metode penggambaran medis menggunakan tomografi di mana
pemrosesan geometri digunakan untuk menghasilkan sebuah gambar tiga
dimensi bagian dalam sebuah objek dari satu seri besar gambar sinar-X
dua dimensi yang diambil dalam satu putaran “axis”.
Pada dasarnya CT Scan
merupakan suatu prosedur sinar-X yang menggabungkan sejumlah besar
gambar X-ray yang diambil secara berurutan. Gambar-gambar ini kemudian
menghasilkan pandangan penampang dari organ internal yang ingin
dilakukan pemeriksaan.
Dalam bahasa Indonesia CT Scan disebut sebagai Tomografi terkomputasi (CT Scan: Computed/Computerized Tomography, awalnya dikenal dengan Computed Axial Tomography (CAT)
PT. Bhineka Usada Raya, PT. Dharma Bhakti Medika Sejati
BalasHapusMigang, Nonin, KTK, Endoscope Pentax, Hitachi