Nyeri kepala dapat menyerang siapa saja tanpa terkecuali. Yang
kadang-kadang dapat hilang dengan sendirinya. Nyeri kepala akan
menimbulkan masalah bagi para penderita jika benar-benar mengalami
kesakitan sehingga mengganggu keadaan atau kegiatan sehari-hari
seperti yang dialami oleh penderita migren.1, 2, 3
Istilah
migren berasal dari pemakaian kata hemicrania oleh Galen sekitar 200
M, untuk melukiskan suatu kelainan periodik yang terdiri atas nyeri
hemikranial yang paroksimal serta mengganggu penglihatan, vomitus
fotofobia, berulang dengan interval teratur dan mereda ketika keadaan
sekeliling tenang.1, 2,
Frekuensi
migren pada anak-anak adalah 20% sebelum umur 10 tahun dan 45%
sebelum umur 20. Sampai pubertas perbandingan migren antara laki-laki
dan perempuan adalah sama, setelah pubertas perbandingan antara
laki-laki dan perempuan adalah 1 : 3.
Faktor resiko dari migren pada perkembangan anak sekitar 70%
dipengaruhi oleh orangtua yang menderita migren pula. Faktor pencetus
berupa perubahan lingkungan secara eksternal atau internal menjadi
pemicu dalam terjadinya migren.
Kejadian
tertinggi pada migren dengan aura lebih sedikit dibandingkan tanpa
aura. 2
-
Jenis kelaminAuraInsidens per 1000 orangKejadian tertinggi umurLaki-lakiLaki-lakiPerempuanPerempuanDengan auraTidak ada auraDengan auraTidak ada aura6,61014,118,9510-1112-1314-17
Definisi
Migren merupakan serangan nyeri kepala yang berulang, intensitasnya
frekuensinya dan lamanya sangat bervariasi, dan merupakan gangguan
yang bersifat familial. 1, 2
Etiologi
Tidak ada keterangan lengkap yang dapat
menjelaskan sebab terjadinya migren. 1, 3, 4
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap migren ialah :
- Faktor pencetus
Perubahan lingkungan
internal dan eksternal penderita. Contoh faktor pencetus trauma,
stress psikogenik, gangguan tidur, kelelahan, iklim, beberapa jenis
makanan yang mengandung tiramin atau monosodium glutamat.
- Faktor familial
Resiko anak yang terkena
migren lebih besar jika kedua orang tuanya mempunyai riwayat yang
sama.
Klasifikasi
Menurut The Internasional Headache
Society klasifikasi migren adalah sebagai berikut :1,2,3,4
- Migren tanpa aura
- Migren dengan aura
- Migren hemiplegia familial
- Migren basilaris
- Migren aura tanpa nyeri kepala
- Migren dengan awitan aura akut
Patogenesis
Migren merupakan
reaksi neurovaskular terhadap perubahan mendadak didalam lingkungan
eksternal maupun internal, serta setiap individu mempunyai “ambang
migren” berbeda.Mekanisme migren dapat dibagi menjadi 3 fase.
Pertama pembangkit dibatang otak akibat faktor pencetus. Kedua
mungkin sebagai aktivasi vasomotor dimana arteri di dalam otak maupun
di luar dapat berkontriksi atau melebar. Ketiga refleks
trigeminovaskular yaitu aktivasi sel nukleus kaudatus trigeminal
medular (mekanisme otak untuk memproses nyeri pada kepala dan wajah)
dan pelepasan neuropeptida yang vasoaktif pada akhiran vaskuler saraf
trigeminal,fase terakhir ini yang dapat menyebabkan nyeri. 1,4
Difus locus ceruleus ke korteks serebri dapat mengawali terjadinya
oligemia kortikal dan mungkin pula terjadinya depresi yang meluas.
Aktivitas didalam sistem ini menjelaskan terjadinya aura pada
migren.4
Manifestasi Klinis
- Migren tanpa aura
Migren ini tidak
jelas penyebabnya (idiopatik), bersifat kronis, waktu nyeri kepala
sangat pendek, pada anak-anak selalu bilateral, frontal, temporal
tapi bisa juga unilateral dan insidensi sensitivitas terhadap cahaya
(fotofobia) dan suara (fonofobia) lebih sensitif dibanding dewasa.
Disertai juga dengan mual atau muntah. 1,2
- Migren dengan aura
Sekitar
20% anak dilaporkan adanya aura sebelum dan selama nyeri kepala. Aura
merupakan gejala yang mendahului serangan migren umumnya timbul
beberapa menit dan paling lama 30 menit. Gejalanya dapat berupa
gangguan visual, gangguan motorik dan gangguan sensorik.
Aura
visual berupa distorsi visual atau halusinasi yang umum ditemukan
berupa :
- Gangguan visual kompleks metamorfosia, mikropsia, makropsia, penglihatan mozaik atau zig-zag, scotoma, photopsia (kilatan cahaya atau lampu).
- Keadaan perubahan kesadaran.
- Keadaan saperti mimpi atau delirium.
Gejala sensorik dapat berupa
parestesi, biasanya mulai dari tangan menyebar ke siku, lengan atas,
leher sampai lidah dan bibir.
Gejala motorik berupa rasa lelah,
monoparesis atau hemiparesis selain itu dapat disertai dengan
kesulitan persepsi dalam menggunakan anggota gerak dan gangguan
berbahasa.2,5
- Migren hemiplegia familial
Migren dengan aura termasuk
hemiplegia atau hemiparesis dengan kriteria klinik yang sama seperti
di atas. Nyeri kepala dapat berlangsung sebelumnya ada atau tidak
ada. Serangan hemiplegia dapat mendadak selain itu juga disertai
dengan parestesi, aura visual, gangguan bicara, perubahan kesadaran,
dan diantara anggota keluarga terdekat mempunyai riwayat migren yang
sama.1,2
2). Migren basilaris
Migren dengan aura yang jelas berasal
dari batang otak atau dari kedua lobus oksipital. Klinis sama dengan
pada aura kriteria diagnosis migren dengan tambahan 2 atau lebih
gejala aura seperti berikut :1,2,5
- Gangguan lapangan penglihatan temporal dan nasal bilateral.
- Disatria
- Vertigo
- Tinitus
- Pengurangan pendengaran
- Diplopia
- Ataksia
- Parestesia bilateral
- Parastesia bilateral dan penurunan kesadaran
3). Migren aura
tanpa nyeri kepala
Migren jenis ini
mempunyai gejala aura yang khas tetapi tanpa diikuti nyeri kepala.1
4). Migren dengan
awitan aura akut
Migren yang
berlangsung kurang dari 5 menit. Kriteria diagnosis sama seperti
kriteria migren dengan aura, dimana gejala aura terjadi seketika
lebih kurang 4 menit. Selama nyeri berlangsung sekurang-kurangnya
disertai mual dan muntah, fonofobia-fotofobia.1
Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan
tambahan pada migren hanya bernilai sedikit yaitu dengan:3,6
- CT Scan
Pada penderita migren yang ringan tidak menunjukkan suatu kelainan,
tetapi pada berat dan lama kadang-kadang memperlihatkan area
pembengkakan.
- EEG
Pada penderita migren akan tampak suatu daerah perlambatan 2-4 detik
selama dan tidak lama setelah serangan tetapi akan menjadi normal
kembali seperti biasa dalam beberapa hari.
Diagnosis
A. Kriteria diagnosis migren tanpa aura
- Sekurang-kurangnya 5x serangan yang termasuk 2-4
- Serangan kepala berlangsung antara 1-48 jam
- Nyeri kepala yang terjadi sekurang-kurangnya dua dari karakteristik sebagai berikut :
- Lokasi bilateral (frontal/temporal) atau unilateral
- Sifatnya berdenyut
- Intensitasnya sedang sampai berat
- Diperberat oleh kegiatan fisik
- Selama serangan sekurang-kurangnya ada satu dari :
- Mual atau dengan muntah
- Fonofobia atau dengan fotofobia
B. Kriteria diagnosis migren
dengan aura
- Sekurang-kurangnya 2 serangan yang tersebut dalam 2.
- Sekurang-kurangnya 3 dari 4 karakteristik tersebut dibawah
ini :
- Satu atau lebih gejala aura yang riversibel yang menunjukkan
disfungsi hemisfer dan atau batang otak.
- Sekurang-kurangnya 1 gejala aura berkembang lebih dari 4
menit, atau 2 atau lebih gejala aura terjadi bersama-sama.
- Tidak ada gejala aura yang berlangsung lebih dari 60 menit.
- Nyeri dada mengikuti gejala aura dengan interval bebas nyeri
kurang dari 60 menit.
Diagnosis migren biasanya dapat
ditegakan dari riwayat dan tidak adanya temuan positif pada
funduskopi, pemeriksaan fisik serta neurologik yang seksama.3
- Demam dapat pula menimbulkan nyeri kepala berdenyut akibat
vasodilatasi sekunder perifer dan peningkatan aliran darah ke otak.
- Malformasi serebrovaskular kongenital jarang menyebabkan
nyeri kepala vaskular.
- Tekanan intrakranial yang meningkat misalnya pada tumor otak,
hematoma intraserebral, abses otak dapat menyebabkan nyeri kepala.
Suatu penanganan yang efektif
meliputi diagnosis yang tepat, sampai saat ini memang belum mampu
sepenuhnya untuk menanggulangi migren ini, migren memang tidak
mengancam jiwa seseorang tetapi sangat mengganggu.1,2,3,4
Pengobatan migren
terdiri atas :
- Menghindari faktor pencetus
Pasien-pasien
migren cenderung lebih sensitif terhadap perubahan-perubahan seperti
faktor diet. Beberapa zat yang terkandung dalam makanan yang
dikaitkan dengan serangan migren antara lain laktosa, nitrit,
monosodium glutamat yang biasa terdapat yang diawetkan, mungkin
sebaiknya dihindari, perlu juga diperhatikan keteraturan jadwal
makan.
Stress sebaiknya
dihindari bagi penderita migren terutama stress yang berat. Perubahan
cuaca atau lingkungan, silau dan bau-bauan yang menusuk dapat
merangsang terjadinya migren.
- Terapi non obat
Cara-cara umum
yang dianjurkan bagi penderita migren meliputi latihan yang teratur,
cara hidup yang teratur, cukup tidur dan saat makan yang teratur.
Teknik relaksasi biofeedback, hipnotis dan psikoterapi mungkin
dapat berguna pada pasien-pasien tertentu.
Disaat serangan
akut, rangsangan sensorik diarahkan seminimal mungkin dengan
istirahat ditempat yang tenang, kompres hangat atau dingin dapat
membantu meringankan.
Teknik
relaksasi biofeedback ialah teknik yang memberi seseorang kontrol
lebih baik atas indikator yang menunjukan fungsi tubuh seperti
tekanan darah, denyut jantung, suhu, tegangan otot dan gelombang
otak. Thermal biofeedback memudahkan pasien untuk menaikkan suhu
lengannya dengan sengaja. Pasien yang dapat menaikkan suhu lengannya
dapat menurunkan jumlah dan intensitas serangan migren.
Untuk
berhasil dengan biofeedback seseorang harus dapat berkonsentrasi dan
memiliki motivasi untuk sembuh.Seorang pasien yang belajar
biofeedback menggunakan peralatan yang memancarkan suhu dari indek
lengan atau lengan kesebuah monitor. Sementara pasien berusaha untuk
menghangatkan kedua lengannya, monitor menyajikan feedback baik
dimeteran yang memperlihatkan hasil pengukuran atau dengan
memperdengarkan suara yang makin nyaring seiring dengan meningkatnya
suhu. Pasien tidak diberitahu bagaimana caranya menaikkan suhu
lengannya tetapi hanya diberi sugesti seperti “Bayangkan bahwa
lengan anda merasa sangat hangat dan berat”.Teknik ini dapat
mengurangi jumlah dan kehebatan serangan
- Terapi obat
Pada prinsipnya
pengobatan migren terdiri dari dua cara atau pendekatan, yaitu :
Pengobatan simptomatik disaat serangan dan pengobatan pencegahan atau
proliferatif untuk mencegah dan atau mengurangi frekuensi dan
beratnya serangan.
Pengobatan
Simptomatik
Pengobatan
simptomatik atau pada saat serangan bertujuan untuk mengatasi nyeri
akibat terjadinya dilatasi arteri dikulit kepala yang terjadi pada
saat serangan. Pengobatan hanya sebagian yang memuaskan,
vasokonstriktor seperti ergotamin dan kafein yang diminum saat
serangan dapat mengurangi nyeri kepala.1,2,3,4,7
Kombinasi dari
kedua obat ini (cafergot digunaan secara luas. Dosis pada anak > 7
tahun 1 tablet pada saat serangan (1-2 mg/hari).
Obat-obat lain
yang bisa digunakan adalah obat analgetik seperti Asetaminofen 10-15
mg/kgBB peroral bisa dengan dosis tunggal atau dengan
pseudoepledorine 30 mg PO sangat efektif.
Pilihan yang lain
yaitu obat anti inflamasi non steroid antara lain ibuprofen 10
mg/kgBB peroral, Naproden sodium < 10 mg/kgBB peroral serta dengan
Sumatripan dengan dosis 0,06 mg.kgBB secara subcutan atau 25-50 mg
peroral dan 5 atau 20 mg secara inhalan dengan stray, dan biasanya
disertai dengan metoclopromide 0,2 mg/kgBB atau promotazin 0,5
mg/kgBB peroral.
Pengobatan
Pencegahan
Pengobatan
pencegahan pada anak dan remaja jika pengobatan dengan pengobatan
simptomatik tidak efektif dan bila serangan sangat berat.
Secara umum
pengobatan dimulai dengan dosis yang rendah kemudian
berangsur-angsur dinaikan dosisnya. Pengobatan dapat menggunakan B
Blocker seperti propanol, dengan dosis awal pada anak < 14 tahun
10 mg/hari/po dan dapat ditambah setiap minggunya menjadi 20 mg.
Untuk anak > 14 tahun dosis awal 20 mg/hari/po dapat ditambah
20 mg/hari/po.
Ciproheptadin Hcl
suatu antihistamin dapat diberikan pada usia 6 tahun dengan dosis 4
mg/hari/po dapat dinaikan menjadi 12 mg/hari/po.
Anti depresi
seperti amitriptylin dapat juga digunakan untuk anak di atas 8 tahun
dengan dosis awal 10 mg/hari/po ditambah tiap 2 minggu menjadi 50
mg/hari/po.
II.10 PROGNOSIS
Migren dengan awal
kejadian sebelum umur 7 tahun umumnya lebih banyak terjadi pada
laki-laki dibandingkan dengan perempuan pada beberapa orang dengan
migren dapat berlanjut pada umur 7-15 tahun. 20 % akan menjadi bebas
migren pada umur 25 tahun dan 50% akan menjadi migren berlanjut
sampai umur 50 dan 60 tahun.2
DAFTAR PUSTAKA
- Harsono, Migren Dalam Buku Ajar Neurologi Klinis, Edisi I, Gadjah Mada University Press, 1996, hal 289-299.
- Evans R.W, Headaches During Chilhood and adolescence In Handbook of Headache, Lippincont-William S and Wilkins, Philadelphia, 2000, p.139-149.
- Robert H.A., Migrain, Nervous System In Nelson Textbook of Pediatric, Vaughan V.C and Nickey R.J, Ed.XIV, W.B Saunders Company Philadelphia,1975, p. 1506-1507.
- Raymond D. A. Headache In Horrison’s Textbook Principles of Internal Medicine Ed XI, Mc Graw-Hill Inc, New York, p.77-85.
- Priguna Sidharta M.D. Nyeri kepala Dalam Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi, Dian Rakyat Jakarta,1999, hal 37-38.
- Priguna Sidharta M.D. Migren Dalam Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum, Dian Rakyat, Jakarta , 1999, hal 76-77.
- R. Hasan dan H. Alatas, Obat atau Dosis Obat, Dalam Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 3, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2000, hal 1260
0 komentar:
Posting Komentar